Semua harus mengedepankan sikap toleransi, saling menghormati, dan meng­hargai perbedaan dalam beragama.

TANGERANG - Moderasi beragama sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk menjaga kerukunan dan harmoni antarumat. "Apalagi menjelang pesta demokrasi ataupemilihan umum. Kita semua harus menjadi bagian mewujudkan pemilu yang damai dan harmonis," kata Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin.

Dia mengatakan ini dalam acara dialog "Kerukunan Lintas Iman Tahun 2024" yang digelar di Aula Gedung Universitas Budi Darma Kota Tangerang, Sabtu. Dialog itu diikuti 200-an peserta yang bertujuan untuk memelihara kerukunan di internal umat beragama dan antarumat beragama.

Wali Kota Nurdin seperti dikutip Antara juga mengajak para peserta untuk mengedepankan sikap toleransi, saling menghormati, dan menghargai perbedaan dalam beragama. Koordinasi dan dialog antara pemerintah pusat dan daerah, lanjutnya, juga perlu dilakukan secara terus-menerus. Hal ini mengingat persoalan agama dan kehidupan beragama. Ini sangat esensial dan sensitif bagi masyarakat Indonesia.

Melalui moderasi beragama diharapkan dapat mendukung terciptanya demokrasi yang harmonis dan bermutu. Sebab moderasi beragama yang menjadi solusi penyelesaian konflik dengan cara yang damai. Caranya dengan mengedepankan dialog dan negosiasi sebagai alat untuk menyelesaikan perbedaan.

"Pemerintah Kota Tangerang sangat mendukung adanya kegiatan positif seperti ini. Hal itu terutama yang bertujuan untuk semakin menguatkan kerukunan beragama," ujarnya.

Seni Budaya

Pada bagian lain, Wali Kota Tangerang Nurdin, berbicara mengenai seni budaya. Menurutnya, untuk mengembangkan seni budaya diperlukan langkah dan aksi nyata. Caranya, dengan membuat kegiatan sehingga para seniman bisa tampil dan mengapresiasikan diri.

"Maka, harus dibuat kegiatan dengan melibatkan berbagai pihak agar kesenian dapat terus dilestarikan dan dikenal banyak orang," kata Nurdin. Ia pun merencanakan ke depan di Kota Tangerang membuat Tari Topeng massal dengan melibatkan 1.000 orang. Ini kelak akan melibatkan anak sekolah tingkat SD, SMP, dan para seniman.

"Di Aceh ada Tari Saman yang melibatkan 3.000 orang. Bisa saja kita buat di Kota Tangerang, dengan melibatkan anak sekolah," katanya. Nurdin menambahkan bahwa para pelaku dan pegiat seni budaya adalah garda terdepan dalam pengembangan serta kemajuan seni budaya Kota Tangerang.

Seni dan budaya adalah bagian dari identitas sebuah kota atau bangsa. Maka dia harusterus dirawat dan dikembangkan. Seni budaya menjadi penyejuk di tengah keberagaman masyarakat. "Berkesenian juga bukan sekadar panggilan hati dan jiwa. Tetapi juga harus turut menghasilkan profit bagi para seniman itu sendiri," ujarnya.

Menurut dia, berkesenian tentunya memerlukan biaya, kostum, make up, dan sebagainya. Hal ini menjadi tantangan bagi seniman untuk membuat kegiatan supaya bisa terus hidup dan menghasilkan pendapatan. "Kegiatan yang digelar seniman juga untuk menarik minat para wisatawan untuk datang ke Kota Tangerang," katanya.

Nurdin juga minta perangkat daerah terkait untuk segera merampungkan kalender kegiatan, sehingga masyarakat mengetahui ada kegiatan apa saja di Kota Tangerang yang layak untuk dikunjungi. "Jadi, orang datang ke Tangerang. Jangan cuma singgah sebentar," tambahnya.

Baca Juga: