Jakarta - Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bisnis menara telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO dengan meraih dana Rp18,79 triliun.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan TelkomGroup telah menyelesaikan satu tonggak pencapaian penting transformasi perusahaan dengan terimplementasinya strategi unlocking value bisnis tower perusahaan melalui IPO Mitratel.

"Langkah ini juga sejalan dengan transformasi yang tengah dilakukan Telkom untuk menjadi digital telco serta memperkuat posisi Mitratel di tengah kehadiran 5G yang dapat menumbuhkan kebutuhan operator akan menara telekomunikasi. Ini akan menjadi potensi yang baik bagi Mitratel untuk menjadi pemain menara telekomunikasi independen terbesar di Asia Tenggara," ujar Ririek dalam keterangan di Jakarta, Senin (22/11).

Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan, dana dari hasil IPO akan digunakan mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya menjadi perusahaan unggul profesional transparan.

"Kami pahami perubahan teknologi yang cepat akan mengakselerasi seluruh kompetensi Mitratel baik saat ini maupun waktu mendatang. Hal ini telah dirumuskan dalam business plan yang tak hanya semata-mata pada bisnis menara telekomunikasi, tapi berkembang menjadi infrastructure company yang siap untuk mendukung era 5G dan kelanjutannya," ujar Theodorus.

Emiten yang tercatat dengan kode saham MTEL itu telah menggelar IPO dengan jumlah sebanyak 23,49 miliar lembar saham biasa atas nama dengan nilai keseluruhan nilai IPO sebesar Rp18,79 triliun. Besaran Saham itu dipatok pada harga Rp800 per lembar saham.

Mitratel telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai joint book runners dan joint global coordinators. BRI Danareksa Sekuritas bersama Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai joint lead managing underwriters dan domestic underwriters.

Selanjutnya, Kementerian BUMN berharap agar Mitratel dapat mendukung akselerasi digitalisasi bangsa demi menghadapi era 5G mendatang dan mewujudkan cita-cita bangsa, yakni menjadi salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar khususnya di Asia Pacific pada 2025.

Baca Juga: