JAKARTA- Mitra Bukalapak, platform online-to-offline (o2o) yang dikembangkan perusahaan teknologi Indonesia Bukalapak, kembali menggelar Spesial Kumpul Juwara (SKJ) di Tangerang dan Bogor. Acara edukasi rutin ini diharapkan menumbuhkan semangat berpikir inovatif dan kewirausahaan di kalangan pemilik warung dan usaha mikro.
Kegiatan SKJ kali ini juga didukung oleh PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk dan dihadiri oleh ratusan pemilik warung, kios pulsa, maupun individu anggota Komunitas Juwara. Komunitas ini dibentuk oleh Mitra Bukalapak untuk mengumpulkan para pemilik warung, kios pulsa, dan agen individual yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Komunitas Juwara sebagai komunitas pemilik warung terbesar di Indonesia, memiliki sekitar 130.000 anggota yang tersebar di lebih dari 50 kota di Indonesia. Pemilihan kedua lokasi SKJ kali ini tidak lepas dari potensi UMKM yang tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir di kedua tempat itu," kata, CEO Buka Mitra Indonesia Howard Gani melalui siaran pers Jumat (12/5).
Data Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Bogor menunjukkan jumlah UMKM fi wilayah itu mencapai 73.336 unit pada tahun 2023. Tren positif ini juga diikuti dengan Kabupaten Tangerang yang mencatat pertumbuhan positif UMKM sebesar 78 persen sepanjang tahun lalu.
"Meski demikian, industri ini masih kerap dihadapkan berbagai tantangan, seperti minimnya pengalaman pemilik usaha dalam mengelola bisnis, terbatasnya akses ke pelatihan bisnis dan pengembangan diri, serta ketiadaan sarana berjejaring, yang menghambat pengembangan usaha," kata Howard.
Tantangan tersebut kemudian dijawab Mitra Bukalapak lewat beragam program edukasi yang mengangkat topik sesuai kebutuhan pemilik warung serta membangun jejaring bersama Komunitas Juwara. Lewat berbagai inisiatif, para pemilik warung atau Mitra dapat meningkatkan kapabilitasnya dalam mengelola produk, bisnis, maupun keuangan secara digital.
Salah satu anggota Komunitas Juwara asal Tangerang yang menjadi peserta SKJ, Ninik Sri Suryandari. Ia membagikan cerita keberhasilannya dalam mentransformasi bisnis kecil-kecilannya yang semula hanya menjual makanan, hingga menjadi warung sembako serba ada seperti sekarang.
"Usia saya sudah 50 tahun dan gagap teknologi. Namun, aplikasi Mitra Bukalapak menawarkan kemudahan sehingga pengguna bisa lebih cepat beradaptasi. Banyak produk dan fitur yang bisa dieksplor. Di tahun pertama, saya fokus melayani transaksi untuk produk virtual seperti token listrik, paket data, kirim uang, dan pembayaran angsuran. Selanjutnya di tahun kedua, saya mulai merambah ke produk grosir," ungkap Ninik.
Selain berkat peningkatan variasi produk yang difasilitasi oleh Mitra Bukalapak, warung milik Ninik bertumbuh pesat berkat keaktifannya di Komunitas Juwara. Lewat berbagai aktivitas dan kegiatan edukasi, ia banyak mendapatkan wawasan baru terkait strategi branding, promosi, dan komunikasi pelanggan yang dapat menunjang pengembangan usahanya. Komunitas Juwara juga memberikan ruang untuk berjejaring dengan banyak sesama pemilik warung melalui grup WhatsApp yang terkoordinir di masing-masing wilayah.
Hal senada juga disampaikan Mostakim atau akrab disapa Kang Opet, pemilik warung asal Bogor yang telah bergabung dengan Mitra Bukalapak sejak 2019. Komunitas Juwara membantu untuk bisa mendalami banyak hal terkait bisnis warung. Semula saya jadi tahu tentang produk virtual, semakin lama semakin bersemangat mengikuti fitur-fitur terbaru.
"Komunitas ini juga memungkinkan saya belajar dari pengalaman para Mitra Bukalapak lain, baik tantangan dan solusinya atau bahkan ide-ide kreatif, sepertinya menerapkan paket bundling di warung, yang membantu saya meraih keuntungan maksimal," ujar Mostakim. Berkat Mitra Bukalapak, ia mengaku mengalami peningkatan pendapatan hingga dua kali lipat.
Howard menambahkan, Mitra Bukalapak berkomitmen untuk mewujudkan sarana edukasi yang komprehensif lewat Komunitas Juwara. Dengan adanya berbagai kegiatan komunitas secara daring dan luring, perusahaan ingin terus menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan pola pikir inovatif para pemilik warung.
Diharapkan mereka bisa memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan mengembangkan inovasi-inovasi sederhana. Lewat pemberdayaan ini, kami juga berharap dapat mengantarkan mereka untuk mencapai bisnis yang berkelanjutan," ujarnya.