Masih banyak masyarakat era sekarang yang mempercayai mitos. Mitos ini bisa berupa ujaran turun temurun ataupun mungkin hanya sekedar penyampaian dari mulut ke mulut.

Mitos terkait kesehatan pun tak lewat dari kepercayaan masyarakat. Namun, fakta medis bisa meluruskan segala sesuatu yang menyimpang atau salah informasi.

Nah, berikut beberapa mitos kesehatan yang sudah tersebar di kalangan masyarakat luas dan masih dipercaya. Apa saja?

  1. Makanan yang jatuh ke lantai kurang dari 5 menit masih layak dimakan

Apakah Anda sering mendengar "sayang belum 5 menit"?. Kalimat ini sering didengar apabila Anda menjatuhkan makanan dan masih bisa dimakan. Ini adalah mitos paling salah dan paling umum. Aturan lima detik tersebut bukan hal yang benar sebab bakteri dapat mencemari makanan lebih cepat, hanya dalam hitungan milidetik. Berdasarkan tes Mythbusting, makanan lembab lebih menarik lebih banyak bakteri. Seberapapun sebentarnya makanan yang jatuh, hal itu tetap terbukti tidak aman untuk kembali dimakan.

  1. Mandi malam bisa sebabkan rematik

Banyak masyarakat yang meyakini bahwa mandi di malam hari bisa menyebabkan penyakit rematik. Bisa dijelaskan, tidak ada hubungannya ya penyakit rematik dan mandi di malam hari. Penyakit rematik adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena peradangan sendi. Kondisi ini tidak disebabkan mutlak hanya karena kebiasaan mandi malam. Salah satu faktor penyebabnya adalah faktor genetik. Yang menjadi permasalahan adalah mandi di malam hari dengan air dingin bisa memicu keluhan nyeri sendi. Maka sebaiknya gunakan air hangat ya bila harus mandi di malam hari.

  1. MSG menyebabkan kebodohan

Ini adalah mitos paling umum yang sering didengar banyak sekali masyarakat. Monosodium glutamate atau MSG atau micin adalah zat yang sering digunakan sebagai penguat rasa di dalam makanan. MSG sering dituduh sebagai penyebab kebodohan, apakah benar? Ternyata tidak. Berdasarkan Food and Drug Administration (FDA), MSG termasuk dalam kategori "generally recognized as safe" (GRAS) atau dalam kata lain aman untuk dikonsumsi. Hingga saat ini, belum ada bukti medis yang mengatakan bahwa MSG menyebabkan kebodohan. Sebaliknya, mengonsumsi MSG dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan mual, muntah hingga sakit kepala. Jadi sebaiknya, takaran MSG perlu dipertimbangkan ya.

  1. Banyak makan telur sebabkan bisul

Telur tidak menyebabkan bisul. Bisul dalam medis dikenal sebagai furunkel yang merupakan infeksi folikel rambut yang disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus. Sedangkan, telur adalah makanan bergizi yang mengandung protein, omega-3, vitamin hingga antioksidan.

  1. Coklat sebabkan jerawat

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan selama satu bulan, para ilmuwan memberi makanan banyak permen yang mengandung 10 kali jumlah cokelat biasa, dan lusinan batang coklat lainnya. Ketika para ilmuwan menghitung jerawat sebelum dan sesudah mengkonsumsi coklat, ternyata tidak ada perbedaan. Baik cokelat mapun lemak tidak berpengaruh pada jerawat. Yang terpenting adalah selalu menjaga kebersihan wajah.

Baca Juga: