Penjelajah Perseverance telah berhasil mengumpulkan sampel batuan, bahkan diantara diambil dari inti batuan dengan cara membor. Melalui misi kompleks dan memerlukan banyak anggaran, NASA menargetkan dapat membawanya ke Bumi paling cepat pada 2027.

Penjelajah Perseverance telah berhasil mengumpulkan sampel batuan, bahkan diantara diambil dari inti batuan dengan cara membor. Melalui misi kompleks dan memerlukan banyak anggaran, NASA menargetkan dapat membawanya ke Bumi paling cepat pada 2027.

Selama beberapa dekade, para ilmuwan yang khusus mempelajari Mars terlihat iri. Mereka menyaksikan pesawat ruang angkasa membawa potongan-potongan Bulan, bongkahan asteroid, dan bahkan sampel angin Matahari ke Bumi untuk dipelajari.

Sebentar lagi rasa iri tersebut mungkin akan segera berakhir. Mereka kini sedang berada di jalur yang tepat untuk menerima batu dari planet merah. Syaratnya jika National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) dapat melakukan misi yang kompleks dan berani tersebut.

Selama beberapa tahun, kedua agensi telah merencanakan untuk mengirim pesawat ruang angkasa ke Mars. Direncanakan paling cepat mulai tahun 2027, untuk mengambil sampel batuan yang dikumpulkan oleh wahana penjelajah Perseverance miliki NASA yang telah lama berada di atas permukaan planet merah itu.

Tetapi rintangan teknologi dan keuangan dapat menggagalkan skema multi-miliar dollar itu. Bulan lalu, NASA mengatakan ingin mengalokasikan hampir 1 miliar dollar AS untuk mendapatkan sampel Mars pada tahun fiskal yang akan datang. Jumlah ini sangat besar yang dapat memaksa badan tersebut untuk mengurangi anggaran sainsnya.

Ini akan mempengaruhi proyek lain, berpotensi menunda misi heliofisika yang direncanakan. Banyak yang dipertaruhkan untuk mengambil sampel Mars, meski wahana penjelajah Perseverance telah mengumpulkan sekumpulan bebatuan yang menakjubkan secara ilmiah.

Pada bulan Desember dan Januari, wahana penjelajah menyimpan sepuluh tabung seukuran cerutu yang diisi dengan batu, tanah, dan udara dari atmosfer Mars di area datar permukaan planet untuk misi pengambilan di masa mendatang.

Dalam beberapa bulan mendatang, NASA dan ESA harus membuat keputusan penting tentang seperti apa sebenarnya misi itu dan berapa banyak yang menurut mereka dapat mereka keluarkan untuk itu.

"Kami memiliki banyak pertanyaan tentang menahan biaya pengambilan sampel Mars," kata Nicola Fox, kepala sains NASA seperti dikutip lamanNature.

Misi Kompleks

NASA dan ESA telah menyepakati garis besar dasar misi pengambilan sampel Mars. Tidak lebih awal dari 2027, ESA berencana meluncurkan pesawat luar angkasa yang akan terbang ke Mars dan mengorbit planet tersebut.

Tahun berikutnya, NASA akan mengirim pesawat luar angkasa lain untuk mendarat di permukaan planet di atau dekat Kawah Jezero, tempat Perseverance menjelajah dan memasukkan sampel batuan ke dalam wadah.

Sebuah roket yang membawa wadah tersebut kemudian akan berangkat dari permukaan Mars dan melakukan perjalanan ke orbit untuk bertemu dengan pesawat luar angkasa ESA, yang akan menangkapnya dan menerbangkannya ke Bumi. Rencananya akan mendarat di gurun Utah tidak lebih awal dari tahun 2033.

Itu adalah banyak langkah yang harus berhasil agar semuanya sukses terlaksana. "Misinya tetap rumit," kata Jeff Gramling, Direktur Pengambilan Sampel Mars di markas besar NASA di Washington DC.

Di antara penemuan baru yang diperlukan untuk pengambilan sampel Mars adalah roket yang akan diluncurkan dari permukaan Mars dan miniatur helikopter dengan roda dangripseperti cakar. Jika itu tidak berhasil karena alasan tertentu, helikopter akan dilepaskan dari pendarat dan akan mengambil sampel yang diletakkan sebelumnya di darat.

NASA dan ESA akan akan menggunakan konsep helikopter Ingenuity, yang menemani Perseverance ke Kawah Jezero. Sejauh ini helikopter ini telah berhasil melakukan 48 penerbangan di Mars yang memiliki atmosfer sangat tipis.

Tetapi salah satu dari dua helikopter yang direncanakan mungkin harus dibatalkan dari proyek untuk penghematan anggaran. Dalam proposal anggaran yang dirilis 13 Maret, NASA menyarankan untuk menunda misi cuaca luar angkasa, Geospace Dynamics Constellation, untuk membebaskan dana untuk pengambilan sampel Mars.

"Masalahnya adalah, tidak jelas berapa banyak (biaya) pembengkakan yang akan terjadi, dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi tidak hanya proyek planet, tetapi juga proyek di seluruh NASA," kata Louise Prockter, ilmuwan planet di Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins di Laurel, Maryland.

Hambatan lain yang membayangi rencana tersebut adalah bahwa sebagian besar kontribusi NASA untuk membawa pulang sampel Mars dijalankan oleh Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California. Masalah manajemen menunda peluncuran misi asteroid Psyche yang semula direncanakan tahun lalu dan sekarang dijadwalkan ulang untuk Oktober 2023 dan menghentikan misi Venus untuk waktu yang tidak ditentukan.

Dalam beberapa bulan ke depan, NASA dan ESA akan menyelesaikan desain semua komponen membawa sampel Mars dan menentukan perkiraan biaya komprehensif pertama untuk misi tersebut. Pada saat itu, badan-badan tersebut akan membawa dewan peninjau independen, yang saat ini sedang dibentuk, untuk menilai desain, jadwal, dan pendanaan yang dibutuhkan.

Semua ini datang di atas komitmen Mars lainnya. NASA telah memperluas dukungannya untuk wahana penjelajah Mars Rosalind Franklin Mars yang direncanakan ESA namun hingga saat ini masih tertunda. hay/I-1

Baca Juga: