TOKYO - Duta Besar Tiongkok untuk Jepang, Kong Xuanyou, pada Kamis (1/12), mengatakan kunjungan resmi Presiden Xi Jinping ke Jepang sebagai tamu negara, jika terwujud, akan "sangat berharga" bagi hubungan bilateral Tiongkok-Jepang. Hubungan kedua negara itu sering tegang karena beragam masalah, termasuk sengketa wilayah.

Dalam sebuah wawancara dengan Kyodo News, Kong juga menekankan bahwa Tiongkok harus terus mengintensifkan pertukaran kunjungan di "tingkat pemimpin" dengan Jepang.

Wawancara itu dilakukan pada beberapa pekan sejak dua kekuatan Asia itu mengadakan pertemuan puncak pertama mereka dalam hampir tiga tahun.

Pernyataan Kong itu muncul saat protes terhadap kebijakan nol-Covid telah menyebar di seluruh Tiongkok, ketika beberapa demonstran membuat tuntutan yang sangat jarang diserukan, yakni meminta agar Xi mundur.

Kebijakan itu mencakup penguncian dan karantina di bawah pengawasan publik yang ketat.

Walaupun aturan pembatasan Covid yang sangat ketat telah mencegah aliran kunjungan orang di antara kedua negara, Kong menyatakan harapannya bahwa pemerintah Tiongkok yang dipimpin Partai Komunis akan melonggarkan langkah-langkah tersebut dengan mempertimbangkan kepentingan warganya.

"Kunjungan Xi ke Jepang akan menjadi 'hal penting dan kekuatan pendorong strategis yang tak ternilai' bagi hubungan Tiongkok-Jepang," kata Kong.

Xi semula dijadwalkan mengunjungi Jepang sebagai tamu negara pada musim semi 2020 untuk bertemu Kaisar Naruhito dan mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan mantan Perdana Menteri, Shinzo Abe, yang tewas ditembak saat kampanye pemilu pada Juli 2022.

Namun, Tokyo dan Beijing terpaksa menunda perjalanan Xi dengan alasan merebaknya virus korona jenis baru, yang pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Tiongkok tengah, pada akhir 2019.

Stabilkan Hubungan

Sebelumnya, di sela-sela KTT Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok pada pertengahan November, Xi telah bertemu langsung dengan Fumio Kishida untuk pertama kali sejak Kishida menjabat sebagai PM Jepang pada Oktober 2021.

Pada pertemuan mereka, Xi dan Kishida sepakat bahwa Tiongkok dan Jepang akan bekerja sama untuk menstabilkan hubungan bilateral, namun kedua pemimpin tidak membahas tentang kunjungan kenegaraan Xi, menurut seorang pejabat pemerintah Jepang.

Presiden Tiongkok terakhir yang diterima Jepang sebagai tamu negara adalah Hu Jintao pada Mei 2008. Kedua negara Asia itu berselisih tentang kepemilikan Kepulauan Senkaku, yang diklaim oleh Tiongkok dan disebut sebagai Pulau Diaoyu.

Kapal penjaga pantai Tiongkok berulang kali memasuki perairan teritorial Jepang di sekitar Senkaku, sekelompok pulau tidak berpenghuni.

Namun, Kong mengisyaratkan bahwa Tiongkok dan Jepang akan mengatur rencana kunjungan Xi sesuai situasi pandemi. Dia mengaku percaya bahwa pertukaran kunjungan di antara kedua negara kemungkinan akan "pulih dalam skala penuh dalam waktu dekat"

Baca Juga: