Dilansir CNN, Global Hawks digunakan dalam misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) dan memberi data atas wilayah laut dan pesisir yang luas secara real-time. Bahkan menurut perusahaan yang memproduksinya yakni Northrop Grumman, pesawat nirawak itu dirancang untuk mengumpulkan citra hampir secara real-time dari area yang luas dalam segala cuaca, baik siang maupun malam.

Jenis drone Global Hawks umumnya memiliki pencitraan inframerah dan termal, radar, dan pencitraan elektro-optik dalam sistem sensornya. Dengan ukurannya yang besar dan kapasitas berat memungkinkan drone untuk menggunakan peralatan seperti lensa kamera telefoto besar untuk mendapatkan pandangan rinci dari target.

Selain itu, drone tersebut dioperasikan semi-otonom. Ini berarti bahwa begitu drone diberi perintah, drone dapat pergi untuk menuju ke situs target, menyelesaikan misi mereka dan kembali. Semuanya tanpa bantuan intervensi manusia. Karena itu, drone ini sangat cocok untuk pengawasan area luas, menjadikannya pengawasan maritim yang sangat berguna, bahkan dapat terbang melintasi Samudra Pasifik tanpa perlu mengisi bahan bakar.

Drone tersebut juga dilengkapi dengan sejumlah sensor yang berfungsi untuk melancarkan misi pengumpulan data. Pesawat nirawak tersebut juga diklaim mampu terbang dalam segala kondisi cuaca selama lebih dari 24 jam setiap kalinya.

Dalam salah satu misi disebutkan, drone ini mampu menyajikan informasi intelijen secara rinci dari hasil pengawasan dan pengintaian real-time untuk area seluas lebih dari 100.000 kilometer persegi. "Ini sudah dibuktikan oleh angkatan laut Amerika Serikat ketika mengumpulkan data dan informasi di kawasan Samudera Pasifik," ungkap Northrop.

Drone pengintai ini juga telah menerima sertifikat kelaikan udara militer dari Angkatan Udara AS pada Januari 2006, sebagai bukti rekam jejak yang telah terbukti dari operasi yang dijalankan.

yun/E-6

Baca Juga: