JAKARTA - Rempah-rempah RI ternyata memiliki peranan tersendiri dalam kemerdekaan Indonesia. Komoditas pertanian tersebut oleh Sultan Hamengkubuwono VIII diolah menjadi minuman yang disebut "bir Jawa".

Dulu digunakan sebagai alat diplomasi untuk menjamu para tamu dari Kerajaan Belanda yang bertandang ke Keraton Yogyakarta. Minuman khas Keraton ini terbuat dari komoditas perkebunan seperti jahe, batang serai, cengkeh, kayu manis, mesoyi, daun pandan, gula (gula batu), air, dan air jeruk nipis.

Karena terbuat dari rempah-rempah, minuman ini tidak mengandung alkohol. Besarnya kontribusi Yogyakarta untuk kemerdekaan RI disampaikan Sri Sultan Hamengkubuwono dalam konser Konser Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HPKN)-Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) di aula Simfoni, Jakarta, Jumat (1/3).

"Hari ini turut pula dimaknai sebagai refleksi rakyat, dalam gelora Bagimu Negeri, Jiwa Raga Kami. Semoga pada malam ini kita bisa memaknai setiap alunan nada sebagai penggugah persatuan, sebagai inspirasi untuk membangun dan memajukan Indonesia," kata Sri Sultan Hamengkubuwana X, Jumat (1/3).

Dalam konser HPKN-YRO itu, turut juga digelar pameran Jayapatra yang menyajikan rentetan singkat dedikasi Yogyakarta untuk RI. Para tamu juga disuguhkan minuman bir Jawa yang langsung didatangkan dari Keraton Yogyakarta.

Baca Juga: