JAKARTA - Rupiah diperkirakan masih tertekan dalam perdagangan di pasar uang antarbank, hari ini (29/3). Sentimen eksternal diperkirakan dominan, terutama penguatan dollar AS menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), yakni inflasi dan tenaga kerja.

Analis DCFX Futures Lukman Leong menilai penguatan dollar AS dengan suku bunga tinggi akan lebih menarik investor. Karenanya, Lukman memprediksi kurs rupiah terhadap dollar AS, Selasa (29/3), berada di kisaran 14.300-14.450 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (28/3), melemah di tengah dimulainya kembali pembicaraan damai antara Russia dan Ukraina. Rupiah ditutup melemah 14 poin atau 0,1 persen dari akhir pekan lalu menjadi 14.360 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS menguat terhadap mata uang lainnya termasuk rupiah, salah satu penyebabnya adalah dimulainya kembali pembicaraan damai antara Russia dan Ukraina," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada Antara di Jakarta.

Ibrahim menjelaskan Ukraina dan Russia sudah memulai pembicaraan damai untuk waktu satu minggu ini guna menyelesaikan konflik yang ditekankan oleh invasi Russia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bersikeras pada integritas teritorial negaranya, setelah sebelumnya menyarankan bahwa dia siap untuk kompromi.

Baca Juga: