JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat minat masyarakat berinvestasi di surat utang pemerintah tetap tinggi meskipun di tengah pandemi Covid-19. Kemenkeu mencatat realisasi volume pemesanan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 017 mencapai 18,33 triliun rupiah.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Deni Ridwan menilai tingginya animo masyarakat dalam berinvestasi di tengah pandemi dipengaruhi tiga aspek yaitu aspek keamanan karena ORI diterbitkan pemerintah sehingga terjamin pembayaran pokok dan kuponnya serta ditawarkan dengan imbal hasil yang menarik.

Aspek berikutnya adalah kenyamanan karena proses pemesanan ORI017 dapat dilakukan secara online saat adanya pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19. Aspek selanjutnya adalah kepedulian sosial yakni sebagai bentuk dukungan masyarakat untuk bergotong-royong bersama pemerintah dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19.

"ORI ini bukan lagi obligasi ritel tapi optimisme Republik Indonesia," katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Senin (13/7).

Pecahkan Rekor


Deni mengatakan realisasi penjualan ORI017 mampu memecahkan rekor penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel tertinggi sejak dijual secara online pada 2018 baik secara nominal, jumlah total investor, maupun jumlah investor baru.

Jumlah investor baru dalam ORI017 memiliki porsi 56 persen dari total investor sebanyak 42.733 orang yaitu 23.949 orang dengan jumlah nominal pembelian sebesar 8,8 triliun rupiah atau 48 persen dari total nominal ORI017.

Sementara jumlah investor ORI017 berdasarkan profesi didominasi oleh pegawai swasta yakni sebanyak 37 persen atau 15.778 orang, namun secara volume didominasi oleh wiraswasta yaitu sebesar 8,3 triliun rupiah atau 45 persen.

Tingkat keritelan ORI017 juga lebih baik dibandingkan dengan seri ORI016 yang terlihat dari rata-rata pembelian ORI017 mencapai 429,1 juta rupiah atau lebih rendah dari rata-rata pembelian ORI016 di 447,9 juta rupiah.

Kemudian jumlah investor yang melakukan pembelian 1 juta rupiah mencapai 2.002 orang atau meningkat 123 persen dibandingkan dengan ORI016.

Ant/E-10

Baca Juga: