TAIPEI - Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan pada Jumat (24/11), sebuah kapal perang Australia sehari sebelumnya berlayar melalui Selat Taiwan, jalur perairan sensitif yang memisahkan Taiwan dengan Tiongkok .

Kapal itu memasuki selat itu pada Kamis dan berlayar ke arah selatan, kata kementerian itu.

"Selama melintasi selat tersebut, militer Taiwan memantau situasi laut dan ruang udara, dan situasinya normal," katanya.

Selat sepanjang 180 km (110 mil) ini merupakan jalur pelayaran utama, namun juga menjadi tempat pergolakan geopolitik yang menegangkan bagi Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayah teritorialnya.

Militer Taiwan melaporkan, hampir setiap hari penampakan kapal di sekitar perairannya, serta serangan yang dilakukan pesawat tempur Tiongkok di zona pertahanan udaranya.

Amerika Serikat mengirimkan kapal perangnya melalui Selat Taiwan untuk transit "rutin". Kapal perang Inggris, Kanada, Prancis, dan Australia semuanya telah melintasi Selat Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, yang memicu protes Beijing.

Perjalanan yang sulit pada hari Kamis ini terjadi setelah perjalanan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Beijing awal bulan ini, yang ia puji sebagai perjalanan yang "sangat positif".

Namun pekan lalu, menteri pertahanan Australia mengatakan penyelam angkatan laut dari HMAS Toowoomba "kemungkinan" terluka oleh gelombang sonar yang dipancarkan kapal perang Tiongkok di perairan Jepang.

Albanese mengatakan kapal perang Tiongkok telah menunjukkan perilaku yang "berbahaya... dan tidak profesional" di laut. Beijing menganggapnya sebagai tuduhan yang "sembrono".

Baca Juga: