NAYPYIDAW - Pemimpin militer Myanmar telah mengulangi seruan bagi gencatan senjata dan perundingan damai dengan para pemimpin etnis minoritas bersenjata di penjuru negara itu. Langkah tersebut dipandang sebagai upaya menghentikan mereka untuk mendukung gerakan prodemokrasi.

"Pada Jumat (22/4), televisi milik pemerintah berulang kali menyiarkan pidato Jenderal Senior Min Aung Hlaing dimana ia mengundang kelompok-kelompok tersebut bagi dialog serta menawarkan untuk bertemu secara pribadi," lapor kantor beritaNHK, Minggu (24/4). "Pemimpin junta tersebut meminta mereka untuk mendaftarkan perwakilan selambatnya 9 Mei. Ia juga mengatakan militer akan berbicara dengan jujur dan terbuka," imbuh kantor berita itu.

Myanmar memiliki sekitar 20 etnis minoritas yang mengupayakan otonomi lebih luas. Sebagian besar di antaranya menjauhkan diri dari bentrokan antara pasukan militer dan prodemokrasi sejak kudeta tahun lalu. Namun, beberapa di antaranya, terutama di utara dan timur, bergabung dengan pasukan prodemokrasi setelah diminta memberikan pelatihan tempur. SB/NHK/I-1

Baca Juga: