NEW YORK - Intensitas persaingan para miliarder dunia dalam bisnis luar angkasa semakin memanas. Meningkatnya intensitas itu karena kini bukan hanya taipan barat yang konsentrasi dalam pengembangan bisnis antariksa, namun juga banyak orang-orang kaya Tiongkok yang juga tengah mencari petualangan dan peluang bisnis di luar orbit bumi.

Model pendekatan yang dilakukan miliarder Tiongkok berbeda dengan taipan barat seperti Rirchard Branson dan pendiri Amazon Jeff Bezos yang sudah berhasil pergi ke ruang angkasa dengan proyek roket komersial mereka.

Para taipan Tiongkok memilih untuk tetap berpijak di Bumi dalam mengincar peluang bisnis. Mereka menjauhi pariwisata luar angkasa dan jenis eksplorasi yang dilakukan Branson, Bezos maupun miliarder AS lain seperti Elon Musk.

Konglomerat Tiongkok Li Shufu misalnya melalui Zhejiang Geely Holding miliknya berniat membuat satelit. Sementara pengembang properti Country Garden Holdings Co yang dikendalikan oleh wanita terkaya di Tiongkok, Yang Huijan, menggalang dana pada 2019 untuk mengembangkan startup atau perusahaan rintisan roket "Land Space". Mereka lebih fokus pada bisnis manufaktur satelit dan peluncuran roket yang mendukung ambisi Tiongkok di luar angkasa.

"Pemerintah (Tiongkok) suka mendapat pujian untuk pencapaian di luar angkasa. Pemerintah ingin melihat sektor swasta sebagai pelengkap negara, mengisi peran yang sangat khusus," kata Lincoln Hines, asisten profesor dan pakar Tiongkok di US Air War College di Montgomery, Alabama seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (23/7).

Zhejiang Geely Holding Group pada bulan Februari mengatakan, telah menerima lisensi untuk membuat satelit, dengan kapasitas tahunan lebih dari 500 unit melalui fasilitasnya di Tiongkok timur. Sementara, Shunwei Capital, yang didukung oleh miliarder pendiri Xiaomi Corp yakni Lei Jun telah berinvestasi di perusahaan seperti produsen satelit Galaxy Space.

Meskipun ambisi Tiongkok besar namun masih kontras dibandingkan dengan eksploitasi yang cukup berani yang dilakukan miliarder dari barat seperti Bezos, Branson dan Jared Isaacman, pendiri Shift4 Payments Inc yang dipesan untuk mengorbit Bumi dengan pesawat yang dibuat oleh Space Exploration Technologies Corp.

Bahkan Elon Musk telah berbicara tentang keinginannya untuk melakukan perjalanan ke Mars meskipun belum ditetapkan tanggal perjalanannya pertamanya ke luar angkasa.

Tiongkok mendaratkan penjelajah di Mars pada bulan Mei dan bulan lalu mengirim astronot untuk bekerja di stasiun luar angkasa yang sedang dibangun. Rencana masa depan termasuk mendirikan stasiun penelitian di bulan. Astronot Tiongkok belum pernah mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Internasional karena kebijakan AS yang pertama kali diberlakukan pada 2011 melarang sebagian besar kontak antara NASA dan rekan-rekan Tiongkok-nya.

Tiongkok kini memiliki lebih dari 150 perusahaan yang berfokus pada segala hal mulai dari kendaraan peluncur satelit hingga stasiun bumi dan aplikasi hilir, menurut Masayasu Ishida, direktur Kearney yang berbasis di Tokyo yang juga chief executive officer Spacetide Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang menyelenggarakan konferensi. fokus pada bisnis luar angkasa. n bud/E-9

Baca Juga: