Di sebuah geiser Taman Nasional Yellowstone, seorang peneliti NASA mengambil sampel mikroba. Ketika  ditempatkan dalam air yang mengandung gula, dan garam, mikroba yang dinamakan Fy, mampu menghasilkan protein yang mengandung 9 asam amino esensial yang dibutuhkan untuk nutrisi manusia.

Di sebuah geiser Taman Nasional Yellowstone, seorang peneliti NASA mengambil sampel mikroba. Ketika ditempatkan dalam air yang mengandung gula, dan garam, mikroba yang dinamakan Fy, mampu menghasilkan protein yang mengandung 9 asam amino esensial yang dibutuhkan untuk nutrisi manusia.

Di Grand Prismatic Spring di Midway Geyser Basin Taman Nasional Yellowstone, mineral dan ganggang membentuk pola dalam air panas mendidih. Taman Nasional Yellowstone tercatat memiliki lebih dari 10.000 fitur termal, hingga menjadikannya konsentrasi geiser aktif terbesar di dunia.

Pada 2009, peneliti NASA bernama Mark Kozubal membungkuk di tepi sumber air panas di Taman Nasional Yellowstone. Di air yang sangat asam, dia dapat melihat mikroba berkembang biak berupa sekumpulan ganggang telah terbentuk di permukaan.

Dengan hati-hati mengambil spatula, dia mengambil sepotong alga seukuran kuku dan memasukkannya ke dalam tabung steril. Dari sini ia menjadi ketua tim tim ilmuwan yang ditugaskan untuk menemukan kehidupan di lingkungan ekstrem yang dipenuhi lubang uap dan sumber air panas.

Penelitian itulah yang terbukti sangat berharga untuk misi luar angkasa ke bulan Saturnus atau Mars. Namun Kozubal tidak tahu, mikroba yang dibawanya akan menjadi cikal bakal salah satu perusahaan makanan paling inovatif di dunia.

Ini bukan pertama kalinya mikroba ajaib ditemukan di Yellowstone. Pada 1966, para ilmuwan menemukan serangga termofilikThermus Aquaticusyang menjadi dasar pengujianpolymerase chain reaction(PCR). Enzim dari serangga ini dapat menangani siklus termal pemanasan dan pendinginan yang digunakan dalam proses penyalinan DNA.

Kozubal menyelesaikan gelar doktornya di Montana State University pada 2010, namun ia tidak melupakan mikroba dan terus mempelajarinya. Pada awalnya, dia berpikir bahwa produk ekstrem ini dapat menjadi sumber biodiesel baru, namun karena harga bahan bakar di Amerika Serikat (AS) pada saat itu sangat murah, maka akan sulit untuk bersaing.

Mikroba tersebut berasal dari keluarga jamur. Thomas Jonas, mantan presiden sebuah perusahaan pengemasan yang tertarik pada sains, yang Kozubal temui melalui temannya, menyarankan agar mereka mengalihkan fokus mereka ke makanan.

"Saya berkata, 'Ini adalah mikroorganisme yang sangat luar biasa. Mari kita berpikir besar tentang hal ini,'" kata Jonas. "Melihat permasalahan besar di dunia, energi adalah salah satunya, namun pangan adalah salah satunya," kata dia dikutip dari lamansmithsonianmag.

Pada Mei 2018, mereka meluncurkan perusahaan makanan Nature's Fynd di Chicago, dengan mikrobaFusarium str. Yellowstonensis(atau Fy) sebagai senjata rahasia mereka. Mereka membutuhkan waktu 18 bulan sebelum mampu menciptakan sesuatu yang tampak seperti makanan.

Duo ini bekerja dengan mikroba asli yang ditemukan Kozubal di Yellowstone. Mereka menyimpan mikroba pada suhu minus 112 derajat Fahrenheit di tiga lokasi berbeda untuk menghindari jika salah satu lemari es rusak dan mereka sangat menyadari keunikan mikroba tersebut.

Seperti yang dicatat oleh Sam Barkley, kepala pengembangan Yellowstone Forever, mitra nirlaba resmi taman tersebut, Taman Nasional Yellowstone memiliki lebih dari 10.000 fitur termal, menjadikannya konsentrasi geiser aktif terbesar di dunia.

"Yang menarik dari organisme ini adalah kami belum menemukannya di mata air lainnya," kata Jonas. "Kami bahkan tidak menemukannya di hulu atau hilir dari tempat Mark menemukannya karena komposisi kimianya berubah dalam beberapa meter," imbuh dia.

Mudah Beradaptasi

Meskipun Kozubal dan Jonas mempunyai rencana besar, keduanya memulai dari yang kecil. Mereka memperhatikan bagaimana organisme berperilaku di alam dan di laboratorium kecil di ruang kerja bersama di Universitas Chicago. Keduanya menemukan teknik yang mereka sebut fermentasi permukaan cair-udara untuk menirunya.

Para ilmuwan mengambil sel jamur, memasukkannya ke dalam air dan memberinya gula untuk membantu tumbuh dan berkembang biak dan hal ini terjadi dalam hitungan jam. Mereka kemudian meningkatkan prosesnya dengan menempatkannya dalam bioreaktor, dan setelah jumlahnya mencukupi, menuangkannya ke dalam nampan katering yang berisi lebih banyak air, gula, dan garam.

Lingkungan asam di dalam baki membantu mikroba berkembang tetapi mencegah bakteri lain masuk. Dalam waktu tiga hari, organisme tersebut berubah menjadi kumpulan protein lengkap, yang berarti ia mengandung sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan untuk nutrisi manusia dimana setiap nampan memiliki protein yang setara dengan 25 ekor ayam.

Tim Nature's Fynd menemukan bahwa Fy mudah beradaptasi. Bergantung pada cara mereka mengolahnya, lapisan protein bisa menjadiburgertanpa daging, pengganti susu, atau bubuk protein. Jika mereka memotongnya dan menambahkan sedikit penyedap alami, itu akan menyerupaipattydaging, dan jika mereka mencampurkannya dengan air, itu bisa menjadi alternatif susu dan bahan dasar keju krim non-susu.

Ahli diet yang berbasis di New York City bernama Elizabeth Gunner mengatakan, tidak biasa protein nabati mengandung begitu banyak asam amino. "Banyak protein nabati tidak mengandung kesembilan asam amino esensial. Anda biasanya harus mencampurkan satu makanan nabati dengan makanan nabati lainnya untuk menghasilkan protein lengkap, seperti mencampurkan nasi dengan kacang-kacangan," papar dia.

Ketikastartupini meluncurkan produk pertamanya pada Februari 2021, Kozubal dan Jones tahu bahwa mereka ingin produk Nature's Fynd ada di setiap toko serba ada. Jadi mereka memulai dengan paket sarapan Fy yang mencakup krim keju bebas susu dan roti sarapan tanpa daging.

"Beberapa orang akan mengatakan itu sedikit gila jika Anda mencoba melakukan keduanya, namun kenyataannya tidak berbeda dengan apa yang telah dilakukan sapi dalam waktu yang cukup lama," kata Jonas.

"Hal yang inovatif tentang protein adalah kesederhanaannya. Mereka dapat menanam Fy, salah satu bentuk miselium, di wadah katering logam berteknologi rendah, sehingga menggunakan lebih sedikit lahan dan air serta melepaskan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dibandingkan produksi daging sapi," imbuh dia. hay/I-1

Baca Juga: