Rasa takut yang muncul ketika menonton film horor boleh dibilang merupakan pengaruh psikologis, sehingga melahirkan sensasi yang berbeda.

Setiap orang memiliki reaksi berbeda terhadap film bergenre horor ini. Meskipun belum ada jawaban pasti tentang mengapa setiap orang mendapatkan sensasi yang berbeda dari film horor, namun ada beberapa penjelasan yang bisa dijadikan rujukan dari sosiolog. Berikut beberapa diantaranya.

1. Orang yang menyukai film horor mengalami stres berbeda

"Orang yang suka mencari sensasi mungkin tertarik pada film-film horor karena hal tersebut menunjukkan bagaimana reaksi tubuh mereka terhadap stres," kataMargee Kerr, sosiolog yang mempelajari ketakutan.

Film yang merangsang rasa takut akan menendang denyut jantung seseorang dan membuat tubuh seolah perlu mengeluarkan energi. "Bagi orang yang tidak menyukai horor, tubuh mereka mungkin menafsirkannya hampir seperti serangan panik," kata Margee.

2. Orang yang membenci film horor mungkin sangat sensitif

Orang yang sangat sensitif, atau yang dikenal dengan Highly Sensitive Person (HSP), adalah orang yang memiliki empati tinggi daripada rata-rata orang. Kondisi ini berarti mereka mungkin memiliki reaksi fisiologis yang berbeda atau lebih intens terhadap film kekerasan atau seram.

3. Pengalaman masa kecil ikut mempengaruhi perasaan ketakutan

Orang-orang yang memiliki pengalaman positif saat masih kecil, disebut memiliki pengalaman yang "menyenangkan menakutkan", yaitu pengalaman yang mengejutkan, namun tidak berkontribusi pada ketakutan nyata, dan sudah memiliki konsep internal yang merangkai aktivitas menakutkan tertentu dengan cara yang menarik. Namun, jika anak-anak sering ditakuti orangtuanya tentang hal-hal menakutkan, nantinya mereka akan ketakutan dengan film horor.

4. Film horor sebagai cara untuk terhubung dengan orang lain

Film horor menyenangkan bagi beberapa orang saat mereka bisa menonton bersama dengan orang yang dicintai. "Ini bisa menjadi pengalaman ikatan sosial yang sangat indah," kata Margee.

Kondisi psikologis di bawah tekanan selalu menimbulkan stres. Jadi, jika seseorang pergi dengan orang terdekat dan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan menakutkan, seperti menonton film horor, perasaan positif akhirnya terbentuk, sehingga melahirkan kenangan yang baik.

Ada Beberapa Efek

Ada banyak tipe orang ketika nonton film horor, ada yang menjiwai filmnyabangetsampaitidakmau diganggu, ada yang pura-pura berani danstay coolmeskipun takut, ada yang tutup mata atau ngumpet, dan ada yang panik alias teriak-teriak padahaltidakada apa-apa.

Berdasarkan salah satu artikel diPsychology Todayfilm horor memang memberikanefekyang berbeda-beda tergantung setiap individu. Berikut beberapa efek dari film horor.

1.Rasa takut
Anda pasti semua tahu,kalau film horor itu memberikan rasa takut ke setiap penontonnya. Mau Anda suka ataupun tidak, tapi pasti ada adegan yang membuat takut. Namun, terkadang rasa takut di setiap orang berbeda, ada yang memang sengaja menonton film horor untuk mencari sensasi dari rasa takut, atau ada juga yang menonton untuk menguji nyali sendiri.

2.Memengaruhi pola pikir dan emosi


Ternyata menonton film horor itu bisa memengaruhipola pikir dan emosiAnda. Ada beberapa orang yang menonton film horor karena termotivasi melihat sesuatu yang seram, sehingga ia kemungkinan besar memiliki empati rendah. Sementara lainnya menonton karena penasaran berarti memiliki empati tinggi terhadap pemeran utama yang sedang dihantui.

3.Meredakan stres
Film horor bisa meredakan stres?Ternyata bisa. Pada zaman dulu disebut 'katarsis', di mana Anda terus-menerus dipaparkan adegan yang lebih mengerikan sehingga merasa terbiasa terhadap perasaan negatif. Anda sebagai penonton akan memiliki perasaan yang lebih positif dan lega saat melihat korban lolos dari hantu atau kejadian menyeramkan dalam film.

4.Susah tidur


Ada juga beberapa orang yang diperlihatkan adegan menyeramkan bisa membangun beragam imajinasi. Imajinasi yang ada itu justru membuat mereka jadi susah tidur.

Aneh tapi Nyata

Masalah kejiwaan sepertischizophreniadan psikopat mungkin sudah sering didengar. Tapi ternyata ada beberapa gangguan psikologis lainnya yang terdengar aneh dan di luar akal sehat. Berikut beberapa diantaranya.

  1. Aboulomania

Bagi banyak orang, mempunyai banyak pilihan merupakan keuntungan. Namun tidak demikian bagi penderita aboulomania. Penderita masalah kejiwaan ini secara mental dan fisik terlihat normal. Namun ketika dihadapkan pada sebuah pilihan bahkan pada hal yang sederhana seperti memilih baju, bisa menimbulkan masalah. Penderita aboulomania bisa sampai kejang-kejang bahkan kehilangan kesadaran di saat harus membuat keputusan. Gangguan ini biasanya dikorelasikan dengan gangguan depresi danobsessive-compulsive disorder.

  1. Walking Corpse Syndrome

Sindrom ini merupakan kondisi di mana seseorang percaya kalau diri mereka sebenarnya sudah mati atau tidak pernah ada. Jadi orang-orang dengan sindrom ini merasa kalau mereka adalah arwah atau makhluk yang tidak bisa mati. Karena berpikir mereka sudah mati, sehingga biasanya mereka sering melakukan hal nekat yang mengancam jiwa. Sindrom ini biasanya diderita oleh orang yang sangat kekurangan tidur, depresi, atau pengguna obat-obatan.

  1. Capgrass Syndrome

Kalau penderita yang satu ini percaya bahwa keluarga, pasangan, atau teman mereka telah diganti denganimpostoratau seseorang yang mirip mereka.

  1. Erotomania

Beberapa waktu lalu Katy Perry menyatakan simpatinya kepada pria bernama Spencer yang mengira dirinya punya hubungan romantis dengan Perry selama 6 tahun. Spencer bahkan siap melamar Perry. Kondisi Spencer bisa dideskripsikan sebagai erotomania. Kondisi ini digambarkan sebagai bentuk narsisme tingkat tinggi di mana orang lain yang statusnya lebih tinggi--seperti selebriti--jatuh cinta pada mereka. Bahkan ketika korban dari eratomania menyatakan bahwa mereka tidak ada perasaan apa pun, penderita eratomania tidak akan percaya.

  1. Synesthesia

Gangguan psikologis ini bisa jadi merupakan gangguan yang paling banyak untungnya dibanding kerugiannya. Synesthesia dideskripsikan ketika indera di tubuh saling menyatu, contohnya adalah perpaduan indera pengecap dan pendengaran. Beberapa orang yang menderita gangguan ini bisa mendengar suara ketika disodorkan warna. Banyak penderita gangguan ini yang biasanya terjun ke dunia seni. Contoh selebriti dengan gangguan ini adalah Pharrell Williams dan Lady Gaga.

AFP/pur/R-1

Baca Juga: