Meta telah dikabarkan sedang mengembangkan fitur baru yang bernama AI Studio untuk para influencer. Tahap pertama dari fitur ini telah mereka (Meta) rilis yang akan memungkinkan para influncer untuk membuat diri mereka dalam bentuk AI.

Bentuk AI dari para influencer ditujukan untuk menghibur dan melayani para penggemarnya sehingga mereka (influencer) tidak perlu melakukan kegiatan sosial media secara mandiri.

Bot AI yang dihadirkan Meta ini akan tersedia pada layanan pesan. Fitur ini diperlihatkan dengan ikon bintang pada tab pesan yang menandakan bahwa pesan yang terbalas adalah balasan dari bot.

Mark Zuckerberg, CEO Meta membuat pernyataan tentang berbagai elemen dari rencana program AI yang lebih luas di platformnya, Meta.

Melansir dari SocialMediaToday, Selasa (2/7), Zuckerberg menjelaskan bahwa AI Studio akan memungkinkan versi "agen" dari para influencer untuk berinteraksi dengan komunitasnya. Fitur yang akan berintegrasi dengan Instagram ini akan menyediakan berbagai petunjuk dan alat untuk menghasilkan variasi bot AI ini.

Zuckerberg juga menjelaskan tentang sistem kerja dari AI Studio ini. Bot AI yang mewakilkan para influencer akan menjawab pertanyaan dari para penggemar dengan berdasarkan pada fakta dan dengan jawaban yang lebih kreatif dan dapat meniru gaya menulis para influencer.

Para influencer akan memiliki kebebasan untuk melatih sistem bot mereka dalam berbagai aspek. Melalui pelatihan ini, bot AI akan mereplika para influencer yang menggunakan fitur terbaru ini.

Selain tentang penggunaan fitur AI Studio, Zuckerberg juga menambahkan tentang beberapa indikator dari pembaruan AI, seperti sistem penerjemahan dan proyeksi hologram seperti orang nyata dalam VR akan segera hadir.

Namun dalam wawancara tersebut, pengumuman utamanya adalah tentang peluncuran pengujian langsung AI Studio dengan pengguna Instagram yang terpilih di Amerika Serikat.

Dengan beberapa hal yang disebutkan, Zuckerberg juga menyatakan bahwa Meta tidak ingin menipu orang untuk berpikir bahwa mereka (pengguna) sedang berinteraksi dengan sosok influencer sebenarnya.

Zuckerberg menambahkan bahwa Meta masih bekerja pada elemen pengungkapan AI, tetapi ada berbagai penanda dalam alirannya.

Dalam wawancara, Kane Sutter, seorang wirausahawan dan pembuat konten menanyakan tentang mengapa orang ingin berinteraksi dengan bot yang menyerupai orang terkenal.

Dalam menanggapi pertanyaan tersebut, Zuckerberg mencatat bahwa akan ada beberapa ketakutan tentang erosi koneksi yang nyata dalam medium tersebut dari para influencer dan audiens mereka.

Andrew Hutchinson, jurnalis SocialMediaToday, menganggap bahwa fitur AI yang mampu untuk mereplika influencer ini sebagai langkah yang menjauh dari penggunaan utama sosial.

Ia (Hutchinson) telah menyatakan bahwa saat ini penggunaan AI sudah mulai digunakan untuk menggantikan langsung peran manusia di media sosial.

Dalam pernyataannya, Hutchinson tidak benar-benar yakin dengan eksperimen awal Meta dalam mengembangkan bot AI yang akan mempengaruhi para selebriti di media sosial.

Baca Juga: