DENPASAR - Harga telur ayam terus naik dalam beberapa waktu belakangan ini meskipun momentum Lebaran 2023 telah usai. Bahkan di beberapa daerah, harga telur saat ini lebih mahal ketimbang sebelum lebaran.

Lagi-lagi, lonjakan harga telur ayam dipicu oleh kenaikan biaya produksi di tingkat peternak menyusul mahalnya pakan ternak. Tak hanya konsumen, lonjakan harga juga merugikan pedagang lantaran dipengaruhi dengan berkurangnya pasokan.

Di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Gianyar, Bali, harga telur ayam ras menembus Rp58 ribu per kerat dengan isi 30 butir atau setara 1,5-2 kilogram, menyesuaikan ukuran telur. "Harga pakan ayam petelur mahal, makanya harga telur ikut naik," kata pedagang kebutuhan pokok Kadek Sri Dewi di Pasar Bendul Batubulan di Gianyar, Bali, Selasa (23/5).

Adapun harga eceran untuk per butir telur ayam ras mencapai Rp2.000. Sri Dewi mencatat harga telur ayam ras sebelum Lebaran pada April 2023 mencapai kisaran Rp45-48 ribu per kerat.

Pedagang di Bali, kata dia, menjual telur ayam ras tidak dalam bentuk kilogram namun per kerat atau per wadah berbahan kertas yang berbentuk segi empat.

Tak hanya di Pasar Batubulan, harga telur ayam ras di Pasar Blahbatuh Gianyar juga mengalami kenaikan hingga Rp56-57 ribu per kerat. Kenaikan tersebut mulai terjadi setelah Lebaran atau awal Mei 2023 yang saat itu mencapai Rp48 ribu per kerat.

"Biasanya saya dikirim tiap hari, tapi sekarang ini tiga hari sekali baru dikirim," kata Kadek Padmawati Klungkung, pedagang di Pasar Yadnya Blahbatuh.

Sedangkan di Pasar Gianyar, harga telur ayam ras hampir sama kisaran Rpp57-58 ribu per kerat.

Komoditas Lain

Sementara itu, berdasarkan Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis (Sigapura) Bali mencatat harga telur ayam ras rata-rata di pasar seluruh Bali mencapai Rp29.523 per kilogram pada Senin (22/5). Berdasarkan data sistem tersebut, selain harga telur ayam ras, dalam satu minggu terakhir sejumlah komoditas juga mengalami kenaikan di Bali.

Kenaikan harga itu yakni cabai rawit merah naik Rp9.047 atau 24,41 persen mencapai Rp37.062 per Senin (22/5) dibandingkan harga pada 16 Mei 2023 mencapai Rp28.015 per kilogram.

Adapun harga rata-rata tertinggi terjadi di Kabupaten Tabanan mencapai Rp41.250 per kilorgram.

"Kemungkinan karena cuaca yang tidak menentu jadi berdampak pas panen cabai," kata pedagang cabai rawit, Komang Budiasih di Pasar Blabatuh, Gianyar.

Selain itu, berdasarkan data Sigapura Bali, daging ayam ras juga naik mencapai Rp41.533 atau melonjak Rp2.096 per kilogram dibandingkan pada 16 Mei 2023 mencapai Rp39.437 per kilogram.

Harga rata-raya daging sapi has luar di Bali juga naik mencapai Rp120.452 per kilogram atau melonjak 5,25 persen sebesar Rp6.322 jika dibandingkan pada 16 Mei 2023 mencapai Rp114.130 per kilogram.

Baca Juga: