JAKARTA - Harga aset kripto Bitcoin dan Ethereum kembali ke level tertingginya pada beberapa hari ini masing-masing di atas 800 juta rupiah dan 26,4 juta rupiah setelah sempat turun. Lonjakan tersebut ditengarai karena pasar mengalami kejenuhan.

CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan Bitcoin dan Ethereum merupakan dua aset kripto terpopuler di seluruh dunia. Baik Bitcoin dan Ethereum memuncaki harga tertinggi pada Februari lalu, dengan harga tertinggi 851,5 juta rupiah untuk Bitcoin dan Ethereum 26,8 juta rupiah.

"Setelah sempat mengalami penurunan selama beberapa pekan, karena pasar jenuh, Bitcoin dan Ethereum kembali menapaki level tertingginya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan keduanya kembali mencapai level tertinggi," kata Oscar dalam keterangannya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut dia, Bitcoin naik karena permintaan meningkat, salah satunya dipengaruhi perekonomian Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS mencetak uang tambahan sebagai langkah atau stimulus perekonomian untuk menghadapi pandemi.

Namun, hal itu berdampak kepada penurunan mata uang, dan beberapa instrumen investasi yang juga berdampak terhadap perekonomian seluruh dunia, sehingga orangorang memilih Bitcoin untuk mengamankan aset mereka.

"Investor tetap ingin mengamankan asetnya dengan investasi. Dengan kondisi itu, orang beralih ke Bitcoin. Karena Bitcoin tidak terpengaruh langsung dengan kebijakan pemerintah. Bitcoin mengadopsi teknologi blockchain yang bersifat tidak terpusat," ujarnya.

Selain itu, faktor permintaan lain yang mempengaruhi Bitcoin adalah karena salah satu Grup Hotel terbesar di dunia, yaitu Luxury US Hotel Group. Hotel ini memberikan fitur pembayaran dengan kripto, seperti Bitcoin, Ethereum, DOGE dan lainnya.

Berpotensi Naik

Oscar Darmawan menjelaskan Bitcoin masih akan mungkin kembali melewati level tertingginya dalam waktu dekat, karena orang-orang memprediksi harga Bitcoin jauh lebih tinggi dari harga sekarang, seperti JP Morgan yang memperkirakan hingga 2,4 miliar rupiah.

"Ini kemungkinan besar terjadi karena masih ada sederet perusahaan-perusahaan lain yang ingin membeli Bitcoin. Mereka ingin mencatatkan kenikan aset seperti apa yang dilakukan oleh Tesla, Microstrategy dan beberapa perusahaan-perusahaan lainnya yang sudah membeli Bitcoin," jelasnya.

Khusus di Ethereum, lanjutnya, permintaan dan batasan supply juga akan terjadi dalam waktu dekat ini. Pembatasan supply dengan membakar atau burn sejumlah Ethereum dalam upgrade Ethereum yang disebut dengan EIP-1559.

Oscar Darmawan mengatakan, pengembang atau developer Ethereum telah mengkonfirmasi bahwa hal itu akan terjadi pada Juli atau Agustus 2021.

Baca Juga: