ISTANBUL - Mesir telah mengusulkan gencatan senjata di Gaza untuk memfasilitasi kemungkinan pertukaran sandera dan narapidana sebagai upaya membangun perdamaian jangka panjang.

"Kami mengusulkan gencatan senjata di Jalur Gaza selama dua hari untuk menukar empat sandera Israel dengan beberapa narapidana Palestina dan kemudian negosiasi akan dilakukan selama 10 hari untuk mengubah gencatan senjata itu menjadi permanen," kata Presiden Mesir,AbdelFattah Al Sisi, pada konferensi pers, di Kairo, Minggu (27/10).

Seperti dikutip dari Antara, Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, yang mendampingi Al Sisi saat konferensi pers, turut menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Mesir tersebut dan upaya menciptakan ketenangan di wilayah kantong Palestina itu.

Israel memperkirakan sekitar 101 warganya masih disandera oleh kelompok perlawanan Palestina,Hamas, di Gaza. Mereka khawatir beberapa di antaranya mungkin telah terbunuh dalam serangan udara Israel yang membabi buta di wilayah yang padat penduduk itu.

Pertukaran Sandera

Upaya Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata dan memfasilitasi pertukaran sandera antara Israel dan Hamas sejauh ini mengalami kebuntuan. Pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, menolak untuk mempertimbangkan diakhirinyakonflik.

Militer Israel terus melancarkan serangan besar-besaran di Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, dan mitranya dari Amerika Serikat, Antony Blinken, membahas upaya-upaya mencapai gencatan senjata segera dan menciptakan ketenangan di JalurGaza dan Lebanon dalam percakapan telepon mereka pekan ini.

Kedua menteri luar negeri itu membahas upaya yang sedang berlangsung untuk mengamankan gencatan senjata segera di Gaza sebagai bagian dari kesepakatan lebih luas untuk pembebasan sandera, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir di Kairo.

Abdelatty menekankan perlunya Israel untuk menghentikan eskalasi dan hambatan terhadap bantuan kemanusiaan serta menyoroti pentingnya mempercepat upaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan tanpa syarat kepada Gaza.

Percakapan telepon itu juga merinci upaya untuk segera mencapai gencatan senjata di Lebanon, dengan mengecam kejahatan dan pelanggaran Israel atas kedaulatan Lebanonyang terus berlangsung.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan perundingan gencatan senjata di Gaza diperkirakan akan dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: