JAKARTA - Pelaku pasar terus mencari petunjuk baru dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini. Arah kebijakan The Fed tersebut sangat pergerakan di pasar keuangan.

The Fed dijadwalkan menggelar rapat dewan kebijakan (FOMC) selama dua hari mulai 21 September mendatang. Hasil rapat tersebut dapat berpengaruh terhadap pergerakan saham di pasar modal dunia, termasuk Indonesia.

Menurut Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama, dalam perdagangan, hari ini (20/9), ada potensi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas dengan support 6.097 dan resistance 6.198.

Sebelumnya, IHSG akhir pekan lalu ditutup menguat diikuti aksi beli oleh investor asing. IHSG menguat 23,3 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.133,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,26 poin atau 0,03 persen ke posisi 862,44.

"Jelang akhir pekan, sentimen eksternal dan internal turut mempengaruhi pergerakan IHSG yang cenderung bergerak fluktuatif hari ini," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (17/9).

Dari eksternal, bursa regional Asia cenderung bergerak beragam di mana pasar masih terbebani penantian kebijakan moneter dari The Fed.

Hal itu seiring rilisnya data penjualan ritel AS pada Agustus yang membaik di mana naik dari bulan sebelumnya minus 1,8 persen menjadi 0,7 persen secara bulanan.

Sementara dari internal, pemerintah terus menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi.

Baca Juga: