Wisata Kabupaten Lebak di Provinsi Banten bukan hanya deretan pantai-pantainya yang terkenal indah saja. Di kawasan pegunungan di bagian tengah kabupaten ini memiliki tempat yang bisa digunakan untuk healing yaitu Kebun Teh Cikuya.

Wisata Kabupaten Lebak di Provinsi Banten bukan hanya deretan pantai-pantainya yang terkenal indah saja. Di kawasan pegunungan di bagian tengah kabupaten ini memiliki tempat yang bisa digunakan untuk healing yaitu Kebun Teh Cikuya.

Kebun Teh Cikuya berada di Desa Cikuya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. Perkebunan ini berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Letaknya yang tersembunyi dan jauh dari kota dan hiruk pikuk manusia, membuatnya udara jauh dari polusi.

Jarak Kebun Teh Cikuya dari Kota Rangkasbitung sejauh 139 kilometer. Melalui jalan nasional, perjalanannya menempuh waktu sekitar 3 jam 56 menit. Rutenya dari Rangkasbitung menuju Malingping - Bayah - Cikotok, kemudian lanjut ke Desa Hegarmanah. Kondisi jalan pun sudah semakin bagus dan dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 maupun empat yang dapat ditempuh selama kurang lebih 4 jam.

Wisata Kebun Teh Cikuya di Cibeber, Lebak, Banten, masih cukup mudah karena baru mulai digarap pada tahun 2006. Kebun yang dikelola oleh PT Halendon Green Farm memiliki luas lahan 120 hektare, sebanyak 43 hektare diantaranya kini telah yang ditanami tanaman teh.

Meski kawasan perkebunan ini tergolong baru, namun kualitas tehnya sudah diakui dunia dengan menyabet gelar sebagai teh terbaik dunia. Pada 2015 teh yang dihasilkan menyabet juara pertama dunia dalam kategori teh oolong, dan 2018 juara kedua dunia untuk teh oolong dan teh merah pada ajang Global Tea Championship.

Perkebunan tersebut berada pada ketinggian antara 750 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kawasan ini dimanfaatkan untuk menanam teh tunggul berkualitas tinggi di pasaran internasional. Teh yang ditanam di kawasan ini merupakan jenis Camellia Sinensis yang diekspor untuk pasar Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Jepang.

Di negara-negara tersebut konsumennya adalah kalangan menengah ke atas, lantaran harga jual yang tinggi. Selain jenisnya yang bagus, proses penanaman, pemanenan, dan pengolahannya juga perlu keahlian khusus yang dilakukan oleh mereka yang ahli.

Spesies teh Camellia sinensis tidak banyak ditanam di Indonesia, selain di Banten hanya ada di Bengkulu. Di Kebun Teh Cikuya teh diproduksi secara organik, bebas bahan pupuk kimia dan pestisida. Sementara teh yang umum ditanam di Indonesia adalah jenis Assamica

Dengan merek Banten Tea, teh ini justeru lebih dikenal di luar negeri ketimbang di dalam negeri. Namun di dalam perkebunan ini pengunjung dapat menikmatinya teh berkualitas tinggi ini. Ada semacam kafe khusus yang dibuat untuk wisatawan dengan beragam menu teh seperti teh oolong, teh merah, teh hijau, dan teh opa produksi sendiri.

Pengunjung juga bisa membawa pulang produk teh produksi Kebun Teh Cikuya untuk sebagai oleh-oleh atau dinikmati di rumah, selain menikmati hawa sejuk di kawasan pegunungan ini. Sejak beberapa tahun lalu perkebunan ini tidak hanya fokus memproduksi teh saja, namun juga sebagai tujuan wisata, untuk mendapatkan pemasukan lain.

Walaupun tidak seluas dan seterkenal perkebunan teh yang sudah ada sejak zaman Belanda yang ada di Bandung, Cianjur, dan Bogor, perkebunan ini lambat laun mulai populer. Petak-petak perkebunan yang rapi dan kebun teh yang menghijau, udara sejuk dan lingkungan terawat, diharapkan membuat pengunjungnya akan betah berlama-lama.

Perkebunan teh ini cocok bagi mereka yang menyukai mengunggah story di Instagram. Latar belakang perkebunan teh hijau yang berundak-undak, bukan hanya menciptakan suasana yang menyegarkan namun juga menenangkan jiwa.

Di Kebun Teh Cikuya terdapat berbagai fasilitas yang tersedia seperti, parkiran kendaraan, rumah makan, kafe, toilet, tempat istirahat dan titik-titik foto.

Dengan keindahan dan fasilitas yang ditawarkan, pihak pengelola hanya mengenakan tiket masuk sebesar 20.000 rupiah saja. hay/I-1

Baca Juga: