Kemarin hingga kedepannya menjadi hari yang sangat berat bagi Ukraina. Dimulai Kamis (24/2) pagi, Kepolisian Ukraina menyebutkan pasukan Rusia sudah meluncurkan hingga 203 serangan.

Melansir dari Reuters, konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia dikabarkan terjadi di penjuru wilayah Ukraina.

Keterangan dari penjaga perbatasan, militer Ukraina bertarung dengan pasukan Rusia di sekitar Kota Sumy, wilayah timur Ukraina.

Lalu, pertempuran sengit juga dilaporkan terjadi di Kharkiv, Kherson, Odessa, dan di sebuah bandara militer dekat Ibu Kota Kiev.

Kemudian, satu pesawat militer Ukraina berjenis Pesawat Angkut Militer AN-26 yang mengangkut 14 orang ditembak jatuh di dekat Kiev. Akibatnya, 5 orang dilaporkan tewas.

Dalam serangan yang dilakukan Rusia juga telah terjadi di sejumlah kota, seperti Kiev dan Kharkiv. Ledakan dan penembakan dilaporkan di bermacam wilayah, seperti di Mariupol di Oblast (Provinsi) Donetsk. Korban jiwa pun dilaporkan di kedua sisi, baik di sisi Ukraina maupun Rusia.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menyebutkan, beberapa tentara Rusia ditawan dalam pertempuran pasukan negara bertetangga ini.

Selain itu, seorang pejabat Ukraina menjelaskan kekhawatirannya soal potensi pasukan terjun payung Rusia masuk ke dalam wilayah negara dan mencoba memasuki distrik pemerintahan di Ibu Kota.

Rangkaian serangan yang dilakukan tak lama usai Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui operasi militer khusus di Ukraina bagian timur, lokasi kelompok separatis.

Langkah yang diambil Rusia dalam Operasi setelah dua wilayah separatis Ukraina, Donetsk dan Luhansk, meminta bantuan militer kepada Moskow untuk "menangkis agresi Ukraina."

Perlu diketahui, Moskow berkali-kali menegaskan peristiwa yang terjadi di Ukraina bukanlah perang, melainkan sebuah operasi militer khusus. Kremlin memastikan, rakyat sipil Ukraina aman karena mereka bukan target serangan.

Baca Juga: