Ribuan Muslim di Amerika Serikat (AS) terancam batal melaksanakan ibadah haji setelah Arab Saudi menerapkan aturan baru mengenai pendaftaran haji.

Sekitar awal Juni tahun ini, pemerintahan Raja Salman tiba-tiba mengumumkan calon jemaah haji yang berasal dari negara Barat, termasuk AS dan Eropa hanya dapat mendaftar melalui satu portal online resmi pemerintah Saudi yang disebut Motawif.

Segala urusan peribadatan, mulai dari akomodasi hotel, tiket pesawat dan visa khusus haji akan diatur dan dibayar hanya melalui Motawif.

Saudi juga menegaskan calon jemaah haji yang telah memesan paket haji melalui metode konvensional seperti agen perjalanan resmi, tidak bisa pergi dan harus meminta pengembalian uang.

Dikutip dari kantor berita AFP, alhasil banyak calon jemaah haji AS yang telah berencana berangkat tahun ini justru harus mengajukan pengembalian dana kepada masing-masing agen perjalanan. Setelahnya, mereka diharuskan mendaftar ulang melalui Motawif supaya tetap bisa berangkat.

Akibatnya, tak sedikit calon jemaah haji AS mengaku harus berebut mengajukan pengembalian dana. Tak cukup sampai situ, mereka juga gagal mendaftar haji via Motawif karena sistem error.

AFP menuturkan para calon jemaah haji mengaku harus mencoba hingga 50 sampai 60 kali sebelum akhirnya berhasil mendaftar paket perjalanan haji melalui Motawif.

Namun, amat disayangkan mereka yang telah melakukan pembayaran justru menerima pesan yang mengkonfirmasi bahwa pendaftaran paket haji mereka tidak diterima atau gagal, sementara uang yang terlanjur disetorkan tetap ditarik.

Mimpi buruk lain juga terjadi di bandara, di mana sejumlah calon jemaah haji lainnya gagal berangkat lantaran maskapai mengatakan penumpang pesawat sudah penuh.

"Mereka menghancurkan segalanya," kata Sawsan Jabri, seorang Muslim asal Atlanta. Dirinya mengaku terancam gagal berangkat setelah membayar 8.000 dolar AS atau Rp119 juta, seperti dikutip The Washington Post.

Tak hanya AS, ribuan calon haji asal Inggris juga mengalami hal serupa. Mereka terancam batal pergi berangkat haji karena juga harus mendaftar paket haji melalui Motawif.

Mereka bahkan turut mengalami kesulitan yang juga sama dengan para jemaah asal AS, yakni selalu gagal mendaftar walaupun uang yang telah mereka transfer tetap tertarik.

Banyak dari para jemaah calon haji yang juga kesulitan ketika menghubungi pihak Motawif untuk meminta bantuan lebih lanjut mengenai pendaftaran maupun keluhan.

Seorang diplomat Inggris Tahir Ahmed, yang juga turut mendaftar haji via Motawif, mengaku dirinya hanya menerima nomor kontak Motawif yang sepertinya merupakan nomor telepon asal Prancis.

"Setelah mencoba menunggu selama 40 menit, sambungan telepon saya tiba-tiba terputus," kata Ahmed, seperti dikutip dari Salaamgateway.

Baca Juga: