Apakah Anda pernah berkunjung ke Lombok? Salah satu pulau yang terletak di bagian timur Indonesia ini merupakan surga bagi para traveler. Pasalnya, ada sejumlah destinasi wisata yang menyajikan keindahan alam sekaligus tradisi lokal yang unik dan menarik.

Tak mengherankan jika pariwisata Lombok semakin berkembang dari tahun ke tahun. Para turis, baik domestik maupun mancanegara terus berdatangan ke pulau ini.

Nah, apa saja ritual adat yang terkenal di Lombok? Berikut beberapa di antaranya:

1. Merarik

Merarik adalah salah satu istilah yang digunakan oleh masyarakat Suku Sasak untuk menyebut "pernikahan". Merarik berarti "kawin lari". Ini merupakan ritual lanjutan dalam proses pernikahan setelah Memadik (melamar) dilakukan.

Dalam prosesi ini, mempelai laki-laki datang ke rumah mempelai perempuan untuk menjemput calon istrinya. Selanjutnya, para tetua dan tokoh adat akan bermusyawarah.

2. Nyongkolan

Selanjutnya, ada pula yang disebut tradisi Nyongkolan. Masih berkaitan dengan upacara pernikahan, Nyongkolan adalah mengarak kedua mempelai dari rumah mempelai pria ke rumah mempelai wanita. Arak-arakan ini diiringi keluarga mempelai pria dengan mengenakan baju adat dan membawa serta rombongan musik.

Tujuan acara ini adalah untuk memperkenalkan mempelai laki-laki kepada masyarakat, khususnya di daerah asal mempelai perempuan.

Pernikahan adat Suku Sasak memang dilaksanakan sepenuhnya di rumah mempelai laki-laki. Bagi Anda yang kebetulan berlibur ke Lombok pada akhir pekan, jangan heran jika jalanan macet karena tradisi Nyongkolan.

3. Ngorek

Jika Anda ingin menonton pertunjukan ekstrem di Lombok, ritual Ngorek ini salah satunya. Ngorek biasa dilakukan sebagai bagian hiburan dari upacara Nyongkolan.

Pada tradisi ini, tokoh adat Suku Sasak yang memiliki ilmu kanuragan akan menunjukkan kekebalannya dengan menggunakan benda-benda tajam, seperti pisau, pedang, atau sejenisnya.

4. Belanjakan

Anda juga dapat menikmati tradisi Belanjakan yang dilakukan masyarakat lokal, khususnya daerah Masbagik, tiap selesai panen. Bertempat di atas tumpukan jerami di sebuah lapangan, para pemain akan melakukan semacam olahraga tradisional, baik dengan membanting maupun mengunci lawan.

Dalam satu sesi, pemain harus melakukan permainan sebanyak 3 kali. Pemain akan dianggap kalah apabila menyerah.

5. Perang Api

Untuk menyambut Hari Raya Nyepi, masyarakat Lombok melakukan ritual Perang Api. Ritual ini juga kerap disebut Perang Bobok karena menggunakan bobok (daun kelapa kering) yang dibakar. Bobok dipukulkan kepada lawan hingga api tersebut padam.

Tradisi Perang Api telah berlangsung selama ratusan tahun. Pada zaman dahulu, tujuannya adalah untuk mengusir wabah penyakit yang menyerang warga di pedesaan. Kini, Perang Api dilakukan sebagai bentuk untuk melestarikan tradisi. Biasanya ritual ini dilakukan pada petang hari, yaitu setelah pawai ogoh-ogoh selesai.

6. Perang Topat

Jenis perang lainnya yang bisa dilihat di Lombok adalah Perang Topat. Masyarakat Lombok beramai-ramai saling melemparkan topat (ketupat) kepada orang lain. Tujuan ritual ini adalah untuk mengeratkan tali persaudaraan di antara warga masyarakat, khususnya umat yang beragama Hindu dan Islam.

Ritual ini juga merupakan cermin rasa syukur masyarakat Lombok atas karunia Tuhan yang memberikan hujan dan kesuburan. Tak heran, ketupat tersebut kemudian disebar warga di sawah atau digantungkan di pohon-pohon.

Nah, demikian beberapa tradisi yang masih dijalankan masyarakat Lombok hingga saat ini. Jika beruntung, Anda bisa menikmati salah satu pertunjukan tersebut ketika sedang berlibur ke Lombok.

Jangan lupa, saat merancang liburan, gunakan aplikasi Airy untuk booking hotel dan tiket pesawat murah. Ada berbagai pilihan hotel di Lombok yang menyajikan kenyamanan dan fasilitas lengkap dengan harga terjangkau. Selamat berlibur! hay/R-1

Baca Juga: