Judul : Originals: "Tabrak Aturan", Jadilah Pemenang

Penulis : Adam Grant

Penerbit : Noura

Cetakan : Pertama, 2017

Tebal : 348 halaman

ISBN : 978-602-385-277-2

Setiap Perubahan besar yang terjadi sepanjang zaman digerakkan oleh orang yang memiliki ide orisinal. Ide orisinal menghasilkan lompatan luar biasa karena ia mendobrak kebiasaan masyarakat. Kemerdekaan Amerika tidak akan pernah terjadi tanpa ide orisinal George Washington, Reformasi Kristen tidak akan terjadi tanpa ide orisinal Marti Luther King, Jr. Ilmu Astronomi baru berkembang karena ide orisinal Nicolaus Copernicus dan lain sebagainya.

Karena ia melawan arus, jelas butuh keberanian ekstra. Misalnya Copernicous. Dia awalnya ragu dan takut mempubilkasikan penemuannya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Bukan sebaliknya seperti yang dipercaya sebagian besar orang. Karena takut ditolak dan ditertawakan, dia menyimpan penemuannya selama 20 tahun. Baru dia berani mempublikasikannya setelah didesak seorang kardinal (hlm 30).

Hanya saja, tidak semua orang bisa memiliki ide orisinal. Menurut penelitian, orang revolusioner tidak memiliki otak super cerdas. Bahkan ironisnya, orang dengan kecerdasan luar biasa justru sulit memiliki ide orisinal. "Anak Ajaib jarang bisa mengubah dunia. Mereka akhirnya terseok", kata T.S. Eliot (hlm 26).

Beberapa alasan mengapa anak cerdas jarang memiliki orisinal adalah karena otak mereka fokus kepada penguasaan teori lama, begitu mudah menguasainya sehingga tidak terpikir untuk mempertanyakan kebenaran teori tersebut. Mereka acapkali memiliki kendala emosional dan kurang bisa hidup bersosial sehingga tidak punya inisiatif untuk merubah masyarakat.

Di kelas, mereka adalah siswa kesayangan guru karena bisa menguasai pelajaran dengan gampang. Mereka cendrung tidak nakal. Bermain aman. Hasrat untuk selalu berprestasi - biasanya identik dengan penguasaan teori lama dan bertindak sesuai dengan kesepakatan umum - justru semakin menjebak mereka untuk tidak berpikir orisinal.

Berpikir orisinal identik memang dengan seni berpikir kreatif. Menurut Scott Adams, Jika berpikir kreatif membiarkan diri kita melakukan kesalahan maka seni berpikir kreatif adalah mengetahui kesalahan mana yang harus dipertahankan (hlm 48).

Banyak orang yang terlalu percaya diri sehingga orisinalitas idenya tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap masyarakat. Dalam dunia sastra, beberapa karya Shakespear dianggap legendaris. Padahal dia menulis 37 drama dan 154 soneta yang sebagian besar dianggap biasa saja. Mozart mengaransemen 600 komposisi dan hanya sebagian kecil yang diakui dunia.

Buku ini sarat dengan data yang dirangkum penulisnya dari beragam literatur dan hasil riset. Tidak sekedar buku motivasi, namun juga didukung oleh data kaya lagi aktual sehingga kita bisa mengetahui bagaimana cara menumbuhkan ide rasional berdasarkan bukti nyata.

Peresensi Musdalifah, alumni Pondok Pesantren Annuqayah Sumenep Jawa Timur

Baca Juga: