Di Amerika Serikat (AS) laju vaksinasi tergolong cepat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan, negeri produsen vaksin Covid-19 ini dalam sehari menyuntik sekitar 2 juta orang. Hingga 5 Maret 2021 lebih dari 8 persen penduduk AS atau sekitar 28 juta orang sudah divaksinasi penuh (dua kali suntikan).

Jika vaksinasi berlanjut pada kecepatan saat ini, maka 70 persen warga AS diperkirakan akan seluruhnya tervaksinasi pada pertengahan September 2021. Dengan demikian, kekebalan kelompok (herd immunity) dapat tercapai pada musim panas melalui vaksinasi saja.

Kekebalan kawananan diperkirakan semakin cepat jika ikut memperhitungkan individu yang mungkin memiliki kekebalan alami karena infeksi sebelumnya. Sebab AS beberapa waktu lalu termasuk negara dengan tingkat penularan yang parah.

Sementata itu, CDC memperkirakan bahwa lebih dari seperempat rakyat mungkin telah terinfeksi Covid-19. Kondisi ini meningkatkan jumlah penduduk yang sudah terlindungi hingga hampir sepertiganya.

Dengan asumsi tidak ada tumpang tindih antara orang-orang dengan kekebalan alami dan mereka yang dilindungi melalui vaksinasi, kekebalan kelompok dapat dicapai paling cepat Juni 2021.

Direktur Institut Nasional Penyakit Alergi dan Penyakit Menular Dr Anthony Fauci mengatakan, "Para ahli umumnya setuju bahwa antara 70 persen dan 85 persen warga harus dilindungi untuk menekan penyebaran."

Vaksinasi Anak

Saat ini, vaksinasi yang dilakukanbanyak negara masik menyasar orang-orang dewasa. Vaksinasi anak-anak belum dilakukan karenadianggap lebih mampu bertahan dari keparahan ketika infeksi SARS-CoV-2.

Di AS, vaksin Pfizer saat ini diizinkan untuk orang-orangberusia 16 tahun. Perusahaan sedang menguji vaksin untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun. VaksinModerna dan Johnson & Johnsonuntuk orang berusia 18 tahun ke atas.

Jika vaksinasi telah menyentuh anak-anak, maka dapat mencapai tahap kekebalan kawanan, sebagai sebuah tahap menuju berakhirnya pandemi. "Vaksinasi anak selangkah lebih dekat untuk benar-benar mencapai kekebalan kawanan dan melindungi semua orang," kata peneliti utama untuk uji coba anak-anak Moderna di Phoenix Dr Steve Plimpton.

hay/G-1

Baca Juga: