Makanan rumah merupakan salah satu fakto terpenting dalam membentuk pola makan sehat. Namun banyak yang masih merasa memasak sulit untuk dilakukan, memakan waktu yang lama, dan membosankan untuk sebagian orang.

Menurut penelitian yang dilakukan Julia A Wolfson yang menganalisa data survei dari National Health and Nutrition Examination menyebutkan bahwa orang yang sering memasak di rumah mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat, gula, dan lemak jika dibandingkan dengan orang yang jarang memasak di rumah.

"Umumnya ibu dan keluarga Indonesia tahu dan paham soal gaya hidup sehat termasuk bagaimana pola makan sehat bagi keluarganya. Namun yang sering kali diabaikan adalah proses masaknya," terang Cindiawaty Pudjiadi, Dokter Spesialis Gizi RS Medistra di acara talkshow dan cooking demo #ThePowerofHomemadeFood yang diselenggarakan Royal Philips di Jakarta, pekan lalu.

Cindiawaty menyayangkan jika bahan baku yang dipilih sudah sehat namun proses memasaknya justru menghasilkan makanan yang tidak sehat sehingga gizi yang ada di makanan tersebut jadi tidak maksimal.

Ia menambahkan semisalnya proses menggoreng masakan dengan penggunaan minyak yang banyak. "Penggunaan minyak ini akan meningkatkan total asupan kalori seseorang. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan risiko seseorang menjadi obesitas," terangnya.

Obesitas sendiri cenderung berhubungan dengan berbagai penyakit kronis, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan lainnya. Cara simpelnya bisa mengurangi penggunaan minyak pada masakan yang digoreng.

Chef Arimbi Nimpuno yang berada di acara yang sama juga memberikan alternatif lainnya, yaitu dengan mengombinasikan bermacam bahan masakan yang digunakan serta mengubah teknik memasak yang sering dilakukan. "Semisalnya dari digoreng menjadi dipanggang atau dikukus," kata Chef Arimbi.

Acara #ThePowerofHomemadeFood merupakan salah satu upaya dari Royal Philips untuk mendorong masyarakat agar hidup lebih sehat. Yongky Sentosa, Head of Personal Health Philips Indonesia mengatakan kebanyakan masyarakat Indonesia baru mau mengubah pola hidup mereka menjadi lebih sehat ketika mengetahui teman, kerabat atau keluarganya sakit.

"Maka dari itu Philips ingin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk masuk ke fase preventif sehingga dapat mencegah penyakit yang diakibatkan gaya hidup yang tidak sehat," ujar Yongky. Kegiatan ini juga bersamaan dengan launching produk terbaru dari Philips, perusahaan teknologi kesehatan yang fokus pada peningkatan kehidupan masyarakat melalui inovasi. Philips meluncurkan empat produk baru, yaitu Airfryer HD9623, Bread Maker HD9045, Noodle and Pasta Maker HR2332, dan Masticating Slow Juicer HR1889.

Keempat produk itu bertujuan agar dapat memudahkan para ibu, keluarga, dan khususnya masyarakat Indonesia yang aktif untuk dapat memulai memasak makanan yang sehat, dengan memperhatikan kandungan bahan makanan yang dipakai dan proses memasaknya. Philips Slow Juicer HR1889 membantu untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan serat bagi keluarga Indonesia dilengkapi dengan teknologi Soft Squeezing mengekstrak sari nutrisi buah dan sayur hingga 80 persen.

Bagi pencinta roti, pizza, dan donat bisa mencoba Bread Maker HD9045 yang memudahkan pengguna dalam membuat adonan hingga memanggang roti dengan tingkat kematangan yang diinginkan. Noodle and Pasta Maker HR2332 tersedia untuk para ibu yang merasa khawatir dengan kandungan mie atau pasta yang sering dikonsumsi keluarga.

Alat ini dapat membuat beragam jenis bentuk pasta secara ringkas dan praktis. Tak ketinggalan, Airfryer HD9623 alat menggoreng tanpa atau hanya dengan sedikit minyak yang dapat digunakan sebagai alat pemanggang. Menggoreng dengan Airfryer dapat mengurangi minyak pada makanan sampai dengan 80 persen.

"Pola hidup sehat yang berawal dari rumah adalah investasi setiap orang untuk dapat menjalani masa tuanya dengan sehat, sejahtera, dan bahagia. Ini merupakan bentuk komitmen Philips untuk dapat menyentuh tiga miliar orang setiap tahunnya di 2025," tutup Yongky. gma/R-1

Selektif Memilih Camilan

Berbicara tentang makanan sehat, tidak akan lengkap rasanya jika tidak membicarakan tentang camilan. Perkembangan keanekaragaman camilan yang sangat cepat, membuat masyarakat Indonesia harus selektif dalam memilih camilan. Bisa dilihat dari jenis camilan itu sendiri, cara pembuatannya, dan juga bahan-bahan yang terkandung dalam camilan tersebut.

Yogurt adalah salah satu jenis camilan yang saat ini sedang booming. Yogurt merupakan produk olahan susu yang telah difermentasi sehingga laktosa diubah menjadi asam laktat yang baik untuk kulit, di mana asam laktat berguna untuk menstimulasi proses eskfoliasi kulit sehingga dapat membuat kulit tampak berkilau dan sehat.

"Yogurt dapat memberikan semua manfaat susu tanpa adanya masalah yang bisa ditimbulkan oleh laktosa seperti gas dan diare," terang Emilia Achmadi, Ahli Gizi di acara launching Greenfields Yogurt di Jakarta.

Meskipun begitu, Emilia menghimbau masyarakat harus cermat dalam memilih produk yogurt yang baik yang bisa dilihat dari bahan-bahannya, semisal terbuat dari susu asli, diproses dengan suhu yang tepat sehingga dapat menghasilkan bakteri baik seperti bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophiles.

Selain menjadi pilihan camilan yang sehat, yogurt juga menjadi alternatif untuk orang-orang yang hidup di daerah perkotaan yang mana selalu bergerak cepat dan ingin semuanya lebih praktis.

Di beberapa supermarket pun menyajikan yogurt berbagai kemasan yang mudah dibawa dan dikonsumsi. Tak hanya itu saja, yogurt juga mudah dikreasikan dengan sayur dan buah sehingga nutrisi maupun gizi yang didapat jauh lebih banyak.

David Katz, MD, Director of the Yale University Prevention Research Center mengatakan mengonsumsi yogurt setiap hari untuk sarapan dengan tambahan buah seperti berri dan kacang-kacangan bagus untuk menambah kalsium, potasium dan tentunya protein di dalam tubuh.

"Hanya dengan 6 ons Greek yogurt memiliki 34 persen kebutuhan harian orang," terangnya.

Tak ketinggalan, produsen Greenfields pun memperkenalkan produk terbarunya, Greenfields Yogurt untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ini. "Kami menyadari kebutuhan masyarakat Indonesia dengan gaya hidup yang aktif, sangat sadar akan kesehatan dan membutuhkan snack yang praktis sekaligus sehat," kata Syahbantha Sembiring, Indonesia Country Head Sales and Marketing PT AustAsia Food di Jakarta. Harapan dengan adanya produk ini, masyarakat Indonesia bisa menikmati camilan yang praktis namun menyehatkan. gma/R-1

Baca Juga: