JAKARTA - Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Arab Saudi, Syaikh Dr. Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syaikh, mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten dan disambut langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
"Kami senang sekali dengan kedatangan yang mulia Menteri Syaikh Abdullatif bin Abdulaziz ke Indonesia. Ini kehormatan untuk kami," ucap Menag Yaqut di ruang VIP Bandara Soekarno Hatta, Kamis (24/3) dikutip dari rilis Kemenag kemarin.
Turut hadir mendampingi Menag, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, serta para Staf Khusus Menag. Tampak hadir pula Dubes Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abid Al-Thaqafi.
Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Arab Saudi, Syaikh Dr. Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syaikh dijadwalkan akan berada di Indonesia hingga Selasa, 29 Maret 2022. Dalam kunjungannya kali ini Syaikh Abdullatif bin Abdulaziz akan membahas berbagai kerjasama terkait kehidupan keberagamaan dengan Indonesia.
"Saya sangat berbahagia, karena kami mendapatkan kesempatan memperlihatkan kepada yang mulia Menteri bagaimana kehidupan keberagamaan di Indonesia," ungkap Menag Yaqut.
Menteri Urusan Islam Arab Saudi rencananya juga akan berkunjung ke Masjid Istiqlal, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta menutup
Musabaqah Hafalan Al-Qur'an dan Al-Hadits (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat Nasional ke-14 yang saat ini sedang digelar di Jakarta.
"Besok rencananya Syaikh Abdullatif akan menutup gelaran Musabaqah Al-Qur'an dan Hadist (MHQH) yang berlangsung sejak 22 Maret kemarin," jelas Menag.
MHQH merupakan gelaran rutin tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berkerjasama dengan Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama. Menurut Direktur Jenderal Bimas Islam Kamaruddin Amin, musabaqah ini diikuti 250 penghafal Al-Qur'an dan Al-Hadits dari 34 provinsi, pondok pesantren, dan lembaga keagamaan di Indonesia.
Syaikh Abdullatif juga dijadwalkan akan bertemu dengan organisasi keagamaan di Indonesia seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya.