SINGAPURA - Menteri Transportasi Singapura S Iswaran ditangkap pada Selasa (11/7), namun dibebaskan kembali dengan jaminan, kata Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) Singapura, Jumat (14/7).

Berita mengenai Iswaran pertama kali mencuat pada Rabu, dia membantu lembaga antikorupsi itu mengungkap kasus. Belum ada rincian tentang sifat dari investigasi tersebut.

CPIB menanggapi pertanyaan CNA terkait penangkapan pengusaha miliarder Ong Beng Seng yang diungkapkan perusahaannyaHotel Properties Limited (HPL) pada Jumat pagi.

Taipan Malaysia yang berbasis di Singapura itu diminta CPIB untuk memberikan informasi terkait interaksinya dengan Iswaran.

CPIB mengatakan Ong ditangkap pada Selasa, dan kemudian dibebaskan dengan jaminan.

"Sebagai bagian dari jaminan, paspor subjek disita," kata agensi tersebut."Namun, subjek dengan jaminan dapat mengajukan permintaan bepergian ke luar negeri. CPIB akan menilai permintaan tersebut berdasarkan kasus per kasus."

CPIB mengatakan pihaknya menilai dan menyetujui permintaan Ong untuk bepergian ke luar negeri, dan jumlah jaminannya dinaikkan menjadi 100.000 dolar Singapura.

CNA menanyakan biro tentang jumlah jaminan Iswaran.

"Sekembalinya (dari luar negeri), Ong wajib melapor ke CPIB dan menyerahkan paspornya," kata CPIB.

Badan tersebut mengatakan, karena penyelidikan sedang berlangsung, mereka tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menginstruksikan Iswaran untuk mengambil cuti hingga penyelidikan selesai.

Selama periode ini, dia akan tetap berada di Singapura dan tidak memiliki akses ke sumber daya resmi dan gedung pemerintah

Karier politik Iswaran sudah berlangsung lebih dari 26 tahun.Dia terpilih pertama kali pada 1997 sebagai Anggota Parlemen untuk GRC Pantai Barat, sebelum masuk ke Kabinet pada 2006.

Ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan sejak Mei 2021 dan merangkap sebagai Menteri Hubungan Perdagangan di Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) sejak Mei 2018.

Sebelum terjun ke dunia politik, Iswaran bekerja di sektor publik dan swasta, termasuk di MTI dan Temasek Holdings.Di situlah dia menjalin hubungan bisnis dengan Ong, menurut laporan Reuters pada 2007.

Di tahun itu, Singapura memenangkan hak menjadi tuan rumah ajang Formula 1 untuk pertama kalinya, dalam kesepakatan di mana Ong (77) memegang peran kunci.

Ong memiliki hak atas Grand Prix Singapura dan merupakan ketua promotor balapan GP Singapura.

Kontrak Singapura untuk menjadi tuan rumah balapan F1 selama tujuh tahun lagi ditandatangani pada 2022, pembaruan keempat dan menjadi perpanjangan paling lama.

Iswaran, dalam keterlibatan pemerintah, terlibat secara aktif dengan F1, termasuk tampil di konferensi pers di mana pengumuman tentang masa depan acara itu dibuat.

Baca Juga: