JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, mengatakan, pimpinan birokrasi itu harus jadi pemimpin yang mendorong perubahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dipimpinnya. Tidak sekadar jadi panutan.

"Tapi sangat penting bagi unsur pimpinan menjadi pengawal penerapan nilai dasar ASN yang sesuai dengan panduan perilaku BerAKHLAK," kataMenteri Tjahjo seperti dikutip dari keterangan Humas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Jakarta, Senin (6/9).

Menurut Menteri Tjahjo, nilai dasar atau core values ASN," BerAKHLAK," baru saja diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo. Dan yang juga tak kalah penting serta masih terkait dengan nilai dasar ASN, pemimpin birokrasi selaku pimpinan harus bersama-sama membangun employer branding aparatur," Bangga Melayani Bangsa" yang kuat di tengah-tengah masyarakat.

Saat hadir memberi sambutan di acarapenutupan PKN Tingkat I Angkatan XLIX Tahun 2021 di Jakarta, Menteri Tjahjo juga menyinggung soal itu. Kata mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) itu, terdapat ekspektasi yang harus dipenuhi dalam melakukan transformasi sumber daya manusia (SDM) aparatur. Bertemunya ekspektasi antara individuASN dan organisasi instansi pemerintah dalam titik yang seimbang akan mewujudkan transformasi tersebut.

"Ada tiga ekspektasi yang ditujukan kepada pemimpin birokrasi, seluruh ASN, serta seluruh instansi pemerintah. Pertama, ekspektasi kepada seluruh unsur pimpinan birokrasi, baik di instansi pusat dan daerah," katanya.

Ekspektasi selanjutnya yang juga harus dipenuhi adalah ekspektasi kepada ASN. Karena itu, kepada seluruh ASN, Menteri Tjahjo meminta untuk dapat segera memahami dan menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai dasar ASN "BerAKHLAK".

"Dengan mengacu pada panduan perilaku dari masing-masing nilai BerAKHLAK, maka akan menentukan masa depan ASN yang mencakup dan tidak terbatas pada aspek terkait evaluasi kinerja, peluang pengembangan karier, serta kesempatan learning dan development," katanya.

Sedangkan bagi instansi pemerintah, kata Tjahjo, terdapat dua ekspektasi yang harus dilakukan. Pertama, untuk segera melakukan penyesuaian nilai dasar dari masing-masing instansi pemerintah yang ada terhadap nilai dasar ASN BerAKHLAK.

"Perlu juga dilakukan internalisasi nilai dasar dengan tidak mengubah, menambah, atau mengurangi butir-butir nilai dasar BerAKHLAK, termasuk panduan perilakunya," ujarnya.

Sementara ekspektasi kedua, lanjutnya, setiap instansi pemerintah diperbolehkan untuk merumuskan contoh perilaku spefisik untuk setiap butir panduan perilaku yang ada sesuai kebutuhan pada masing-masing instansi pemerintah. Dengan terlaksananya tiga ekspektasi tersebut, Menteri Tjahjo berharap transformasi SDM Aparatur dapat terjadi.

"Transformasi tersebut diwujudkan dengan perubahan pola pikir ASN, dimana perilaku ASN menentukan hasil kerja yang dihasilkan oleh ASN dan menentukan hasil kerja birokrasi. Jika ASN berpikir bahwa keberlangsungan kariernya sebagai ASN ditentukan oleh kinerja dan kapasitasnya, maka ASN akan terdorong untuk berkinerja baik dan belajar keras untuk meningkatkan kapasitas dan menghasilkan birokrasi yang profesional, cepat mengambil keputusan, dan cepat memberikan pelayanan bagi seluruh lapisan masyarakat," tuturnya.

Menteri Tjahjo menambahkan, untuk menciptakan dan membangun Smart ASN yang Bangga Melayani Bangsa, pemerintah mengupayakan Strategi Manajemen ASN 6P. Strategi yang dilakukan sebagai akselarasi transformasi SDM aparatur ini terdiri dari penguatan budaya kerja dan employer branding, percepatan peningkatan kapasitas SDM, peningkatan kinerja dan sistem penghargaan, pengembangan talenta dan karier, penguatan platform teknologi dan analitik. Serta penataan jabatan, perencanaan, dan pengadaan.

"Upaya-upaya pembangunan SDM aparatur yang berkualitas, berdaya saing, dan bangga melayani bangsa menjadi kunci untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia pada tahun 2021. Oleh karenanya, perlu adanya transformasi pola pikir, sikap, dan perilaku kerja dalam birokrasi yang berorientasi pada human capital management yang mengedepankan kinerja dan potensial ASN," katanya.

Baca Juga: