JAKARTA- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo menegaskan, Pancasila adalah sumber kekuatan bangsa. Karena Pancasila digali lewat semangat dan jiwa bangsa. Dirumuskan dari kekuatan yang tertimbun dalam sejarah perjuangan bangsa.

Karena itu, menurut Tjahjo, siapa pun anak bangsa di negeri ini, harus menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Sebab Pancasila, yang selama ini jadi perekat persatuan dan kesatuan. Jadi pengikat keberagaman dalam spirit Bhinneka Tunggal Ika.

Seperti yang dikatakan Bung Karno, proklamator yang juga Presiden pertama RI yang menyatakan, sumber kekuatan kita bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah-limpah di tanah air kita ini. Sumber kekuatan kita bukan hanya jumlah rakyat kita yang berpuluh-puluh juta. Sumber kekuatan kita bukan hanya letak geografis negeri kita yang strategis di antara dua benua dan dua samudera.

"Sumber kekuatan kita bukan hanya ilmu teknik yang sedang kita pertumbuhkan. Sumber kekuatan kita adalah di dalam semangat dan jiwa bangsa. Sumber kekuatan kita tertimbun dalam sejarah perjuangan bangsa, dalam semangat proklamasi. Segala semangat yang menjadi api pembakar daripada perjuangan kita yang telah lampau. Ini semua menjadi tulang punggung dari kepribadian nasional Indonesia. Itu kata Bung Karno," tuturnya.

Maka, dalam konteks implementasi nilai-nilai Pancasila oleh birokrasi, kata Tjahjo, spirit yang terkandung dalam nilai Pancasila, nilai yang digali dari kekuatan timbunan sejarah perjuangan bangsa ini, harus tercermin baik itu dalam kebijakan, regulasi, maupun dalam tindakan sehari-hari. Karenanya, baik itu jajaran ASN, TNI, dan Polri, tdak hanya diminta mengamalkan Pancasila di lingkungan instansinya masing-masing, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat.

"Dan harus ikut menerapkan prinsip-prinsip atau nilai Pancasila," katanya.

Menteri Tjahjo menambahkan, ASN misalnya posisinya itu sangat strategis. Karena posisinya yang sangat strategis tersebut, maka perlu penyiapan secara khusus bagi ASN khususnya yang menjadi guru dan dosen. Ini agar mereka juga berperan maksimal dengan mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai nilai Pancasila pada para siswa maupun mahasiswa. Dalam konteks inilah, kementerian yang dipimpinnya, Kemenpan RB bersama bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) berperan pada saat rekrutmen calon ASN.

"Perannya pada saat rekrutmen calon ASN ini melalui tes wawasan kebangsaan yang meliputi nasionalisme, integritas, bela negara, pilar negara, Bahasa Indonesia, Pancasila, UUD, 1945 Bhinneka Tunggal Ika, serta sistem tata negara Indonesia," ujarnya.

Untuk guru dan dosen, kata Tjahjo, tanggung jawab pembinaan selanjutnya ada pada kementerian atau.lembaga masing-masing. Misalnya dariKementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga: