BRUSSELS - Menteri Kehakiman Belgia Vincent Van Quickenborne mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat (20/10), empat hari setelah seorang imigran Tunisia yang tinggal secara ilegal di negara tersebut membunuh dua penggemar sepak bola Swedia di Brussels.

Dalam konferensi pers, dia mengatakan, Tunisia pada Agustus tahun lalu telah meminta ekstradisi Abdesalem Lassoued dan hal itu tidak ditindaklanjuti.

"Ini adalah kesalahan individual, monumental dan tidak dapat diterima," katanya, menurut kantor berita Belga."Hakim yang bersangkutan tidak menindaklanjuti permintaan tersebut dan berkasnya tidak ditangani," ujarnya.

"Saya tidak mencari alasan apa pun. Saya pikir itu tugas saya" untuk mengundurkan diri, katanya.

"Informasi baru yang datang dari jaksa ini sangat menyentuh saya karena saya telah melakukan segala yang mungkin untuk memperbaiki sistem peradilan".

Penyerang berusia 45 tahun itu ditembak mati dalam operasi polisi pada hari Selasa.

Dokumen resmi menunjukkan Lassoued telah mengajukan permohonan suaka di Norwegia, Swedia, Italia dan Belgia. Dia tinggal di Belgia secara ilegal setelah permohonan suakanya ditolak pada 2020.

Sementara itu, pihak berwenang Prancis telah menangkap seorang tersangka terkait penikaman di Brussels, kata sumber yang dekat dengan kasus tersebut pada Jumat.

Seorang pria ditangkap pada Kamis di wilayah barat Loire-Atlantique, kata sumber itu.

Baca Juga: