Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan terus memastikan para perempuan dan anak korban bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, terlindungi di lokasi pengungsian.
"KemenPPPA akan menjalankan amanat dari Presiden dan Menko PMK sesuai dengan tugas dan fungsi KemenPPPA, yakni memastikan korban bencana perempuan dan anak terlindungi dan terpenuhi hak-haknya," kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga, dalam keterangan, Jakarta, Kamis.
Dalam memastikan perlindungan perempuan dan anak di kondisi bencana, pihaknya bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan Pos Ramah Perempuan dan Anak yang memberikan layanan psikososial.
Layanan psikososial ini bekerja sama dengan Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) dan layanan kesehatan yang bermitra dengan Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani).
Bintang Puspayoga mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cianjur, organisasi profesi, dan LSM untuk memberikan yang terbaik bagi perempuan dan anak.
Menteri Bintang juga memastikan pendataan perempuan, anak, dan kelompok rentan dalam penanggulangan bencana dilaksanakan secara holistik yang dipimpin oleh Kepala Dinas PPKBP3A dan dibantu oleh LSM.
"Pemetaan data terpilah perempuan dan anak-anak penting dilakukan agar bantuan spesifik yang diberikan dapat diterima tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi korban," tutur Bintang Puspayoga.
Sejumlah kebutuhan spesifik perempuan dan anak yang diberikan oleh KemenPPPA, antara lain 440 buah pembalut dan 70 paketdignity kitsuntuk korban perempuan yang berisi alat mandi, pakaian dalam, sarung, selimut, dan peluit sebagai alat penanda atau pemberi informasi jika mengalami/melihat tindak kekerasan di sekeliling mereka.
Sementara untuk korban anak, KemenPPPA menyerahkan 160 paket kebutuhan spesifik anak.
Menteri Bintang Pastikan Perempuan dan Anak Terlindungi di Pengungsian
25 November 2022, 00:50 WIB
Waktu Baca 1 menit