BEKASI - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta pemulihan lahan sawah terdampak banjir di Kabupaten Bekasi dilakukan secara cepat. Salah satunya dengan menghadirkan pompa di sejumlah titik genangan. Hal ini disampaikan SYL saat meninjau langsung area sawah terdampak banjir di Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang.

"Yang pertama kita harus mendatangkan lebih banyak pompa pembuangan air agar bisa mengurangi debit genangan. Karena itu, pemulihan dan percepatan harus kita lakukan secara cepat," ujar SYL, Rabu 1 Maret 2023.

Berikutnya, kata dia, semua pertanaman padi yang ada harus segera diberi perawatan intensif. Di antaranya dengan melakukan pemantauan dan pemupukan berimbang. Namun apabila kondisi pertanaman sudah tak bisa diselamatkan maka yang harus dilakukan adalah gerak cepat melakukan penanaman ulang.

"Besok itu begitu lahannya surut saya minta agar dipertahankan yang masih tersisa. Namun kalau yang sudah rusak parah kita harus segera tanam ulang. Nanti kita akan siapkan perlengkapan dan alsintannya," katanya.

Menurut SYL, semua upaya perbaikan harus dilakukan mengingat Kabupaten Bekasi adalah wilayah penyangga pangan bagi penduduk kota sperti Jakarta. Bahakan beras asal Bekasi juga merupakan penyangga bagi Kota-kota besar di wilayah Jawa Barat lainya."Kita harus jaga ini pak karena Bekasi merupakan lumbung pangan kita bagi penduduk kota. Bekasi adalah wilayah subur yang memiliki potensi besar untuk menguatkan ketahanan pangan nasional. Tentu saya berharap banjir ini segera lewat dan bekasi segera pulih," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi menjelaskan bahwa rata-rata tinggi genangan banjir di wilayah pesawahannya adalah 30 sampai 40 centimeter yang tergenang sejak 5 hari lalu. Karena itu, Dedy mengaku pihaknya sudah mengeluarkan keputusan bekasi tentang tanggap darurat bencana banjir.

"Tinggi gnangan 30 sampai 40 centimeter. Sekarang ini memasuki hari ke 5 genangan yang terjadi. Karena itu kami sudah mengeluarkan keputusan bupati tentang status tanggal darurat bencana banjir. Kami juga melakukan up dating data lahan sawah terdampak genangan, kemudian mendampingi petani langsung di lapangan," jelasnya.

Pantang Surut

Dalam kunjungannya ke Karawang pada 2 Maret 202, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali memantau salah satu daerah yang terparah terdampak banjir di Desa Ciptamargi Kecamatan Cilebar Kabupaten Karawang Jawa Barat.

Hujan yang terus terjadi dari 6 hari lalu membuat air di irigasi meluap, dan mengenang persawahan petani. "Dibalik semua bencana pasti ada hikmah yang besar, saya mewakili pemerintah hadir untuk memberi support kepada bapak ibu" ucap SYL.

Mentan SYL berharap banjir tidak menurunkan semangat para petani. "Saya minta seluruh Dirjen saya untuk bantu petani disini" perintahnya.

"Kita akan turunkan pompa-pompa besar bagi daerah yang masih bisa diselamatkan". Mentan pun akan terus memantau banjir hari perhari melalui Agriculture War Room (AWR) di Jakarta.

"1 minggu kedepan akan kita pantau, setelah mulai surut secepatnya kita lakukan tanam ulang" Ucapnya.Untuk lahan yang terdampak parah Mentan SYL akan mengganti benih padi secara gratis dan mesin pompa air.

Mentan memahami hal ini bukan sesuatu yang mudah, tetapi jika semua bergerak pasti semua dapat dilalui.

Hanafi Asisten II bidang perekonomian Kabupaten Karawang yang mewakili bupati Karawang mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Mentan SYL atas bantuan dan kepedulian yang diberikan.

Saat ini Karawang memang sudah menetapkan status tanggap darurat banjir.

Tercatat ada sebanyak 6.879 ha(51%) dari pertanaman se Kabupaten Karawang yang tergenang. Ada 4 kecamatan yang terdampak paling parah, salah satunya Kecamatan Cilebat seluas 2.485 Ha.

Hanafi yakin dengan dukungan Pemerintah pusat yang diwakili oleh Kementan dapat memberikan semangat lebih bagi para petani yang terkena musibah.

Baca Juga: