MANOKWARI - Masyarakat di Provinsi Papua Barat diminta tetap melestarikan tanaman sagu sebagai cadangan pangan. Ada peluang besar pula sagu untuk memperkuat ketahanan pangan di Papua Barat dan tentunya hal itu akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional.

"Sagu adalah tumbuhan anugerah Tuhan yang luar biasa dan sudah lama ada untuk memenuhi pangan lokal sehingga jangan ditinggalkan," kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan kerja ke Manokwari, Selasa (25/10).

Mentan mengatakan beras, sagu, umbi-umbian dimakan agar warga tetap kuat dan sehat. Tanaman sagu akan dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan pangan di Papua Barat. Hal ini akan dibicarakan lebih dalam bersama Pejabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw agar hasilnya jauh lebih baik.

Seperti dikutip dari Antara, Mentan mengatakan sesuai perintah Presiden Joko Widodo, pertanian harus menjadi bantalan ekonomi kehidupan masyarakat seluruh wilayah Indonesia. Presiden juga memerintahkan daerah lebih optimalkan upaya peningkatan pembangunan pertanian.

Guna Hadapi Krisis

Oleh karena itu, tambah Mentan, Pemerintah Provinsi Papua Barat melakukan gerakan menanam dalam memperkuat ketahanan pangan guna menghadapi krisis di masa yang akan datang.

"Sebab Pemerintah Provinsi Papua Barat punya lahan pertanian yang luas untuk menanam tanaman pangan. Memperkuat ketahanan pangan di wilayah Provinsi Papua Barat sebab akan berkontribusi terhadap ketahanan pangan secara nasional," kata dia.

Ketua Papua Muda Inspiratif Papua Barat, Simon Tabuni mengatakan petani milenial di Provinsi Papua Barat akan memperkuat empat sektor ketahanan pangan yang selama ini merupakan komoditas utama yakni jagung, sagu, kopi, dan perikanan.

Simon menyebut penguatan empat sektor tersebut akan didukung 3.000 petani binaan yang tersebar di seluruh Papua. "Yang kita perkuat ini sesuai arahan dari pembina utama yakni Presiden Joko Widodo. Khusus kopi, itu diinginkan agar juga menjadi produk unggulan," kata Simon.

Simon menjelaskan setidaknya terdapat 2.000 petani binaan Papua Muda Inspiratif di Provinsi Papua Barat dan 1.000 lainnya di Provinsi Papua yang terlibat. Ribuan petani itu adalah binaan dan mitra binaan yang juga telah mendapatkan pelatihan.

"Mereka mendapatkan manfaat dengan bergabung di Papua Muda Inspiratif dan mendapatkan bantuan langsung untuk mengelola lahan," ungkap Simon.

Baca Juga: