JAKARTA - Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), pelayanan prima yang dilakukan Polres, Polresta, Polrestabes, dan Polresmetro terus meningkat. Hasil evaluasi tahun ini, tercatat ada 12 Polres yang berhasil mendapatkan penghargaan pelayanan prima. Tentunya, peningkatan ini patut diapresiasi

"Peningkatan signifikan terlihat dari tahun 2019 yang menempatkan enam Polres dalam predikat A atau Pelayanan Prima," kata Menpan RB, Tjahjo Kumolo saat memberi sambutan di acara pemberian penghargaan kepada Polres, Polresta, dan Polrestabes yang berhasil meraih predikat A atau Pelayanan Prima, di Ruang Rapat Utama Markas Besar Polri, di Jakarta, Selasa (16/2).

Acara pemberian penghargaan dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNN, Komjen Petrus Heinhard Golose, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dan para perwira tinggi Polri, serta para Kapolres dan Kapolresta baik yang hadir langsung maupun secara virtual. Sementara Wakil Presiden, Ma'aruf Amin hadir memberi arahan secara virtual.

Menurut Tjahjo, pelayanan prima adalah salah satu bentuk pemberian pelayanan yang sangat memuaskan bagi para penerima pelayanan. Dalam kesempatan itu juga, Menteri Tjahjo mengingatkan, jika prinsip-prinsip demokrasi harus mewarnai dari setiap pelayanan publik yang diberikan. Termasuk pelayanan oleh kepolisian.

"Dalam paradigma The New Public Service (NPS), dinyatakan bahwa government shouldn't be run like a business, but it should be run like a democracy. Jadi prinsip-prinsip demokrasi harus mendasari kegiatan pemerintah termasuk kegiatan pemberian pelayanan. Pada masa ini yang dilayani bukan disebut customer, tapi lebih disebut "citizen". Sebagai warga negara, maka masyarakat berhak mendapat pelayanan yang sama adilnya dengan warga lainnya," tutur Menteri Tjahjo.

Menteri Tjahjo juga meminta seluruh jajaran kepolisian di seluruh Indonesia agar selalu menjaga citra baik pemerintah. Khususnya Polri sebagai lembaga penegak hukum. Polri harus tampil humanis. Dapat mengayomi seluruh lapisan masyarakat. Tjahjo juga berpesan, agar seluruh jajaran Polri, untuk terus membangun soliditas dan kerja sama dengan sesama lembaga negara dan organisasi kemasyarakatan. Termasuk juga dengan para tokoh masyarakat. Selalu dekat dengan masyarakat dalam menjalankan tugasnya seperti yang digariskan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Dan jadikan Pancasila sebagai landasan ideologi kehidupan berbangsa sebagai upaya mencegah munculnya paham radikalisme, terorisme, dan pemecah belah kesatuan bangsa. Terakhir, jaga selalu budaya dan mindset yang ramah, santun, serta profesional dalam melayani masyarakat," ujarnya.

Tjahjo juga mengingatkan, agar seluruh Korps Bhayangkara tidak cepat berpuas diri atas capaian dan prestasi yang sudah diraih. Namun harus terus melakukan transformasi pelayanan. Selalu menumbuhkan inovasi. Meningkatkan kompetensi.

"Selalu tanggap dan waspada terhadap kondisi sekitar. Tetap terapkan mekanisme reward dan punishment secara konsisten, memberikan penghargaan bagi petugas yang berprestasi dan menunjukkan komitmen untuk melayani dan berinovasi, serta menjatuhkan sanksi yang tepat bagi yang terbukti melakukan pelanggaran dan kelalaian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Baca Juga: