GLASGOW - Menteri Luar Negeri Tuvalu, Simon Kofe, telah merekam pidato yang ditampilkan di KTT iklim PBB pada Selasa (9/11) sambil berdiri di tepi laut sebatas paha dan menyerukan bantuan karena negaranya terancam akan tenggelam saat permukaan air laut naik akibat perubahan iklim.

Tuvalu adalah sebuah negara kepulauan kecil yang terletak di antara Hawaii dan Australia di Samudra Pasifik.

"Perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut adalah risiko mematikan dan eksistensial bagi Tuvalu dan negara-negara atol dataran rendah," ucap Menlu Kofe. "(Saat) Negara kami tenggelam, maka rakyat kami pun akan tenggelam. Tidak peduli apakah kami akan merasakan efeknya hari ini atau dalam seratus tahun lagi, yang pasti kami semua akan merasakan efek mengerikan dari krisis global ini," imbuh dia.

Dalam pidatonya, Menlu Kofe mengatakan bahwa negaranya yang berpenduduk 12.000 orang, telah bersiap dari sekarang untuk skenario terburuk. "Ketika tanah yang kami pijak hilang, maka rakyat kami pun harus pergi," ucap dia.

"Kami tidak bisa menunggu hingga pidato-pidato usai karena permukaan laut naik di sekitar kita, dan kami harus mengambil tindakan alternatif yang berani hari ini untuk mengamankan hari esok," pungkas dia. SB/AFP/I-1

Baca Juga: