WASHINGTON DC - Utusan khusus Asean untuk Myanmar menyambut baik gagasan untuk terlibat secara informal dengan Dewan Konsultatif Persatuan Nasional Myanmar (National Unity Consultative Council/NUCC), sebuah badan pemangku kepentingan oposisi dan pemerintah bayangan Myanmar (National Unity Government/NUG), karena junta telah mengingkari janji untuk mengembalikan negara itu ke arah demokrasi seperti semula. Hal itu diutarakan Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, saat sesi wawancara pada Rabu (11/5).

"Pertemuan dengan pemangku kepentingan oposisi dapat diadakan melalui konferensi video dan cara lain jika junta melarang pertemuan seperti itu secara langsung," ucap Menlu Saifuddin, usai pertemuan informal dengan para menlu Asean di Washington DC, Amerika Serikat (AS).

"Saya pikir utusan khusus Asean, meskipun saya tidak dapat berbicara atas namanya, dalam beberapa hal menyambut baik gagasan untuk melibatkan NUG dan NUCC dan pemangku kepentingan lainnya," kata Menlu Saifuddin, seraya mengatakan bahwa dirinya berencana untuk mengadakan pertemuan langsung pertamanya dengan Menteri Luar Negeri NUG, Zin Mar Aung, di Washington DC pada Sabtu (14/5).

Usulan Menlu Saifuddin pada pertemuan Rabu di Washington DC termasuk memperkuat peran utusan blok tersebut untuk Myanmar dan memastikan bahwa utusan khusus PBB untuk negara tersebut, Noeleen Heyzer, diundang ke pertemuan Asean yang relevan.

Harus Lebih Kreatif

Pernyataan Menlu Saifuddin itu diutarakan saat para menlu negara-negara anggota Asean berada di Washington DC bersama para pemimpin negara mereka untuk berpartisipasi dalam KTT AS-Asean.

Menlu Saifuddin mengatakan para menteri telah merencanakan pertemuan informal di sini untuk membahas krisis di Myanmar pascakudeta dan tidak dilaksanakannya kesepakatan lima poin yang disetujui junta dengan Asean untuk mengembalikan negara itu ke perdamaian dan demokrasi.

"Meskipun junta mengingkari perjanjian, anggota Asean berencana untuk tetap menegakkan konsensus lima poin," kata Menlu Malaysia itu.

Dalam penjelasannya, Menlu Saifuddin mengatakan bahwa para menlu Asean perlu lebih kreatif dan itulah sebabnya mereka perlu untuk melibatkan pemangku kepentingan seperti NUG dan NUCC.

"Kita belum sampai ke titik itu. Saran saya untuk pertemuan Asean pagi ini adalah untuk terlibat secara informal. Tetapi pada saat yang sama, kita tidak ingin melakukan sesuatu yang mungkin di luar kemampuan kami. Jadi saya pikir cara terbaik untuk saat ini adalah terlibat dengan NUG secara informal," ucap Menlu Saifuddin. RFA/I-1

Baca Juga: