Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak Australia untuk memperkuat kerja sama dengan Asean, salah satunya dalam menjaga stabilitas dan kedamaian di kawasan Indo-Pasifik.
Hal tersebut merupakan satu dari empat prioritas kerja sama yang disampaikan Retno, sebagai Koordinator Kemitraan Asean-Australia periode 2024-2027, pada pertemuan para Menteri Luar Negeri Asean-Australia di Vientiane, Laos, Jumat.
Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Menlu RI menyampaikan bahwa Indonesia akan mendorong Asean dan Australia melakukan berbagai upaya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
Ia juga menyoroti kemitraan Asean - Australia yang kini telah berjalan selama lebih dari 50 tahun di hadapan Menlu Australia Penny Wong dan delegasi.
Langkah-langkah tersebut dapat ditempuh dengan memajukan upaya pencegahan dan manajemen konflik, mendorong stabilitas maritim melalui peningkatan upaya-upaya non-proliferasi, transparansi dan dialog, dan memajukan isu perempuan, perdamaian dan keamanan (WPS).
Menlu RI menyatakan bahwa prioritas kedua adalah dalam aspek kerja sama ekonomi, khususnya dalam isu seperti ketahanan pangan, transisi energi yang adil, dan implementasi efektif dari berbagai perjanjian perdagangan antara Asean dan Australia.
Prioritas selanjutnya, kata dia, adalah kerja sama sosial budaya, di mana Indonesia akan terus mempromosikan isu pendidikan, budaya, dan peningkatan interaksi people-to-people, termasuk melalui optimalisasi Pusat Asean-Australia.
Retno mengatakan bahwa mewujudkan visi Asean Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) secara inklusif akan menjadi prioritas keempat dalam kepemimpinan Indonesia untuk kerja sama Asean-Australia.
Terlebih, Australia memiliki peran penting sebagai penggerak utama dalam kerja sama yang lebih dekat dengan kawasan Pasifik, termasuk dengan Pacific Islands Forum (PIF) dan Indian Ocean Rim Association (IORA).
Selain menyampaikan 4 prioritas tersebut, Menlu RI juga menyinggung mengenai isu Palestina. Ia menyampaikan apresiasi atas dibukanya kembali bantuan Australia untuk UNRWA.
Retno turut mengapresiasi dukungan Australia untuk keanggotaan Palestina di PBB, serta mendorong negara tersebut untuk segera mengakui Palestina.
"Pengakuan Australia untuk Palestina penting untuk memajukan proses solusi dua negara," kata dia.