Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa Turki mencapai sekitar 500 orang.

"Sebanyak 123 orang telah dievakuasi pada tahap pertama, termasuk dua warga negara Malaysia dan satu warga negara Myanmar," kata Retno dalam keterangan pers secara daring melalui akun YouTube Kementerian Luar Negeri RI, dikutip Selasa (14/2).

Retno menambahkan, delapan orang yang terdiri dari lima WNI dan tiga warga negara Filipina sedang dalam proses evakuasi tahap kedua. Sementara itu, dua WNI meninggal dunia akibat gempa Turki, yakni seorang ibu dan anak.

"Keduanya telah dimakamkan di Kahramanmaras sesuai permintaan keluarga," ucapnya.

Kemudian, 10 orang yang mengalami luka berat telah dirawat di rumah sakit.

Sejak gempa terjadi, kata Retno, duta besar RI di Ankara sudah langsung bergerak dan berkomunikasi dengan otoritas Turki. KBRI Ankara juga menyalurkan 189 paket bantuan logistik untuk WNI.

"Indonesia adalah perwakilan asing pertama yang mengevakuasi warganya sendiri di Turki," kata Retno.

Sementara itu di Suriah, tidak ada WNI yang terdampak gempa, tetapi tim KBRI Damaskus terus dan akan tetap memantau perkembangan di lapangan.

"Dubes RI Damaskus juga terus melakukan koordinasi dengan otoritas Suriah untuk tujuan yang sama, yaitu mendapatkan informasi mengenai bantuan yang diperlukan dan juga mengenai keselamatan para WNI kita," tutur Retno.

Dia memastikan bahwa komunikasi tingkat menteri terus dilakukan, khususnya antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan Indonesia dengan Turki dan Suriah, guna membahas penanganan pascagempa.

"Dan setiap perkembangan terus kami laporkan kepada Bapak Presiden (Joko Widodo)," kata Retno.

Baca Juga: