Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan pentingnya peran perempuan dalam proses perdamaian, karena perempuan mampu melihat lebih detil dan mampu melakukan pendekatan dengan warga lokal secara inklusif.

Pernyataan itu dia sampaikan ketika bersama Menlu Jepang Kamikawa Yoko menjadi pembicara dalamtalkshow "Women and Peace and Security"yang diselenggarakan oleh Sasakawa Peace Foundation di Tokyo, Sabtu.

"Dalam pidato saya, saya mengangkat pentingnya perspektif perempuan di tengah dunia yangdividedguna memperkuat kesalingpahaman untuk membangun jembatan terhadap perbedaan dan untuk membangun inklusivitas," kata Retno ketika menyampaikan keterangan pers secara daring.

Dia menyatakan bahwa Indonesia terus secara aktif mempromosikan penguatan peran perempuan dalam perdamaian, baik di tingkat regional maupun multilateral.

Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia adalah inisiator dari Southeast Asia Network of Women Peace Negotiations and Mediators. Melalui Resolusi PBB 2538, ini merupakan inisiasi Indonesia mengenaiwomen peacekeeping operations.

"Jadi saya ulangi lagi, Indonesia telah menginisiasi lahirnya resolusi PBB 2538 terkaitwomen peacekeeping operations.Dan hingga saat ini, terdapat lebih dari 119women peacekeepersIndonesia di tujuh misi perdamaian PBB," kata dia.

Baca Juga: