JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, meminta Amerika Serikat (AS) membantu meredakan konflik Iran dan Israel yang pecah setelah Teheran pada Sabtu (13/4) menyerang Israel. Dalam upaya deeskalasi konflik di kawasan Timur Tengah itu, Retno telah menelepon sejumlah mitranya, termasuk Wakil Menlu AS, Kurt M Campbell, pada Selasa pagi waktu Jakarta.

"Kita tahu, Amerika Serikat punya peran yang sangat besar untuk dapat menggunakan pengaruhnya agar deeskalasi terjadi," katanya usai mengikuti rapat tertutup merespons konflik Iran-Israel, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4).

Karena itu, Retno mendesak Campbell untuk menggunakan "pengaruh besar AS" dalam meredakan konflik di Timur Tengah agar tidak semakin meluas dampaknya.

AS, yang adalah sekutu Israel, kembali menegaskan komitmen negaranya terhadap keamanan Israel dan menggarisbawahi perlunya meredam konflik agar tidak meluas.

Sebelumnya pada Senin (15/4), Menlu Retno telah menelepon Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian, yang disebutnya memiliki hubungan baik dengan Indonesia. Dalam pembicaraan yang berlangsung sekitar 50 menit, ia menegaskan eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun.

Upaya Diplomatik

Dia pun telah berdiskusi dengan sejumlah pihak yang dianggap memiliki pengaruh, baik terhadap keputusan Iran maupun Israel, seperti Arab Saudi, Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Turki, Belanda, dan Jerman. "Jadi, upaya diplomatik terus kita jalankan agar deeskalasi terjadi," tutur Retno.

Namun, dalam upaya Indonesia menengahi kedua pihak yang berkonflik, Retno menegaskan RI tidak berencana menormalisasi hubungan dengan Israel.

Sementara itu, Gedung Putih, pada Senin, dengan tegas membantah laporan bahwa Iran memberikan peringatan dini tentang waktu dan sasaran serangan balasannya terhadap Israel.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, mengaku Washington dan Teheran telah saling bertukar pesan sebelum serangan pesawat tanpa awak dan rudal pada Sabtu, tapi menegaskan peringatan dini itu "salah".

"Saya telah melihat laporan bahwa serangan Iran memang gagal. Kegagalan spektakuler dan memalukan ini memang disengaja. Saya juga melihat Iran mengatakan mereka memberikan peringatan dini untuk membantu Israel mempersiapkan pertahanannya dan membatasi potensi kerusakan," katanya kepada wartawan.

"Semua ini jelas-jelas salah. Tidak pernah ada pesan apa pun kepada kami atau kepada siapa pun tentang waktu, sasaran atau jenis respons," kata dia menegaskan.

Iran meluncurkan serangkaian serangan pesawat tanpa awak dan rudal ke Israel pada Sabtu sebagai balasan atas serangan Israel pada 1 April terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk tujuh penasihat militer.

Baca Juga: