Saat bertemu dengan Dubes AS untuk Tiongkok, Menlu Qin Gang menyatakan bahwa amat penting untuk menstabilkan hubungan antara Tiongkok dengan AS setelah hubungan bilateral merosot pada level terendah.

BEIJING - Menteri Luar Negeri Tiongkok, Qin Gang, pada Senin (8/5) mengatakan bahwa sangat penting untuk menstabilkan hubungan Tiongkok-Amerika Serikat (AS) setelah tercetusnya serangkaian "kata-kata dan perbuatan yang tak mengenakkan" membuat hubungan kembali membeku.

MenluQin mengutarakan hal itu dalam sebuah pertemuan di Beijing dengan Duta Besar AS, Nicholas Burns, dan secara khusus menekankan bahwa AS harus memperbaiki penanganannya terhadap masalah Taiwan dan menghentikan pengurangan pengakuan terhadap prinsip "Satu Tiongkok".

Hubungan antara dua negara perekonomian terbesar dunia itu merosot ke titik terendah tahun lalu ketika Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, melakukan kunjungan resmi ke Taiwan. Langkah itu membuat Tiongkok berang karena Beijing mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya.

Sebagai tanggapannya, Beijing memutuskan saluran komunikasi formal dengan AS, termasuk saluran di antara militer kedua negara.

"Prioritas utama adalah untuk menstabilkan hubungan Tiongkok-AS, menghindari spiral ke bawah dan mencegah insiden kecelakaan antara Tiongkok dan AS," kata Menlu Qin kepada Dubes Burns seperti dikutip dari keterangan kantor Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Rusak Momentum

Ketegangan antara kedua negara adidaya itu mereda pada November ketika para pemimpin AS dan Tiongkok, Joe Biden dan Xi Jinping, bertemu pada KTT G-20 di Indonesia dan keduanya sepakat untuk menjanjikan dialog yang lebih sering.

Namun ketegangan berkobar lagi pada Februari ketika sebuah balon Tiongkok muncul di wilayah udara AS dan sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, membatalkan kunjungan ke Beijing.

"Serangkaian kata-kata dan perbuatan yang tak mengenakkan oleh AS sejak saat itu telah merusak momentum positif hubungan Tiongkok-AS yang telah diraih dengan susah payah," kata Menlu Qin. "Agenda dialog dan kerja sama yang disepakati kedua belah pihak telah terganggu, dan hubungan kedua negara sekali lagi mengalami kebekuan," imbuh dia.

Dubes Burns, dalam sebuah postingan di Twitter tentang pembicaraannya dengan Menlu Qin, juga berbicara tentang perlunya membawa stabilitas hubungan. "Kami membahas tantangan dalam hubungan AS-Tiongkok dan perlunya menstabilkan hubungan dan memperluas komunikasi tingkat tinggi," ucap Dubes Burns.

Terkait hal ini, pekan lalu Menlu Blinken tampaknya menawarkan harapan untuk berkunjung ke Tiongkok dan mengatakan kepada The Washington Post bahwa penting untuk membangun kembali jalur komunikasi reguler di semua tingkatan. ST/I-1

Baca Juga: