Hubungan antara Tokyo dan Beijing tegang dalam beberapa tahun terakhir. Jepang mewaspadai kekuatan militer Tiongkok yang tumbuh di kawasan tersebut.

TOKYO - Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi akan mengunjungi Tiongkok akhir pekan ini. Sebuah kunjungan pertama dalam tiga tahun lebih, Kementerian Luar Negeri di Tokyo mengumumkan, Jumat (31/3).

Perjalanan yang akan dilakukan 1-2 April itu akan mencakup pembicaraan dengan Menlu Tiongkok Qin Gang, dan akan menjadi kunjungan pertama menteri luar negeri Jepang sejak Desember 2019.

Hubungan antara Tokyo dan Beijing telah tegang dalam beberapa tahun terakhir. Jepang mewaspadai kekuatan militer Tiongkok yang tumbuh di wilayah tersebut.

Namun November lalu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu di sela-sela pertemuan puncak di Bangkok dan berjanji melanjutkan pertemuan tingkat tinggi.

Tokyo menuduh kapal-kapal Tiongkok meningkatkan serangan ke perairan Jepang, termasuk di dekat pulau-pulau yang disengketakan yang oleh Jepang disebut Senkaku dan Beijing disebut Diaoyu.

Minggu ini, Tokyo juga meminta Beijing membebaskan seorang pengusaha Jepang yang ditahan oleh otoritas Tiongkok atas tuduhan pelanggaran hukum domestik yang tidak ditentukan.

Waspada terhadap pengaruh militer Tiongkok yang meningkat, dan didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina, Jepang telah merombak strategi pertahanan dan keamanannya.

Tahun lalu, Jepang mengumumkan rencana meningkatkan pengeluaran pertahanan menjadi dua persen dari PDB pada 2027.

Sebagai ekonomi terbesar kedua dan ketiga di dunia, Tiongkok dan Jepang adalah mitra dagang utama. Sebelum pandemi Covid-19, sudah ada rencana Xi untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Tokyo.

Tetapi hubungan memburuk secara signifikan sejak Beijing memperkuat militernya, memproyeksikan kekuatan secara regional dan lebih jauh serta mengambil garis keras pada persaingan teritorial.

Baca Juga: