SEOUL - Menteri luar negeri serta menteri pertahanan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) resmi mengadopsi pernyataan bersama usai pertemuan 2+2 selesai digelar pada Kamis (18/3).

Pernyataan bersama Korsel dan AS ini adalah yang pertama setelah pemerintahan Biden diluncurkan. "Pernyataan ini sendiri terdiri atas empat bagian antara lain soal aliansi Korsel -AS, isu di Semenanjung Korea, rencana kolaborasi wilayah, serta wacana kolaborasi se-dunia," tulis KBS News.

Pada pernyataan bersama ini, Korsel dan AS menegaskan bahwa ketegangan nuklir dan misil balistik Korea Utara (Korut) merupakan perhatian utama kedua pihak. Adapun Korsel dan AS kembali mengonfirmasi tekadnya untuk menangani dan menyelesaikan isu ini secara bersama-sama.

Terkait denuklirisasi Semenanjung Korea ini, kedua pihak juga sepaham bahwa pembahasan dan pelaksanaan kebijakan terhadap Korut akan dilaksanakan setelah diatur oleh Korsel dan AS secara sempurna.

Mengenai isu-isu terkait wilayah, kedua pihak mengonfirmasi pentingnya kolaborasi antara Korsel, AS, dan Jepang. Selain itu kedua pihak juga mendeklarasikan perjanjian antara Korsel dan AS dalam menolak segala hal yang merusak ketertiban dunia dengan didukung nilai yang dimiliki bersama oleh aliansi bilateral keduanya.

Korsel dan AS juga menyatakan pihaknya akan selalu memerhatikan peran penting pasukan militer AS untuk Korsel dalam upaya mempertahankan perdamaian dan kestabilan Semenanjung Korea dan sekitarnya.

Pada kesempatan yang sama, kedua pihak juga kembali menekankan pentingnya persiapan pertahanan untuk melawan segala ancaman terhadap aliansi mereka melalui latihan militer gabungan. KBS/I-1

Baca Juga: