VIENTIANE - Para menteri luar negeri Asean telah mengulangi seruannya agar pertempuran di Myanmar segera dihentikan. Namun, mereka tidak menyampaikan langkah-langkah spesifik untuk mencapai penghentian tersebut. Komunike bersama para menteri Asean itu dirilis pada Sabtu (27/7), dua hari setelah pertemuan mereka di Laos.
Militer Myanmar mengirim perwakilan tetap kementerian luar negerinya yaitu Aung Kyaw Moe ke pertemuan tersebut. Militer negara itu telah berperang melawan pasukan prodemokrasi dan milisi minoritas etnis sejak meraih kekuasaan melalui kudeta pada Februari 2021.
"Komunike tersebut mengatakan para menteri itu menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya konflik dan situasi kemanusiaan di Myanmar. Dokumen tersebut mengatakan mereka juga mengutuk keras tindakan kekerasan yang terus berlanjut terhadap warga sipil dan fasilitas umum," lapor kantor berita NHK, Minggu (28/7)
Dikatakan bahwa Konsensus Lima Poin tetap menjadi rujukan utama para menteri untuk mengatasi krisis politik di Myanmar. Konsensus yang menyerukan penghentian segera kekerasan di negara itu muncul dalam pertemuan para pemimpin Asean pada April 2021. NHK/I-1