Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan turut buka suara terkait desakan agar Indonesia tidak mengundang Presiden Vladimir Putin dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Ia menegaskan, KTT G20 bukanlah forum politik, melainkan forum ekonomi.

"Kita lihat, kita tunggu, kita tunggu nanti, G20 itu kan forum ekonomi jadi tidak ada forum politik. Kita lihat saja, kan masih terlalu dini kita komentar," kata Luhut kepada wartawan di Bali, dikutip Jumat (25/3).

Luhut yang juga menjadi Ketua Penyelenggara Acara Presidensi G20 Indonesia belum menjawab secara pasti terkait wacana untuk mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kita lihat saja. Itu kan saya bilang tadi, ini kan forum ekonomi jadi kita lihat," ujarnya.

Sebelumnya, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mewakili negaranya mendesak Indonesia untuk menolak kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 yang akan digelar di Bali akhir Oktober 2022. Menurutnya, kehadiran Putin merupakan penghinaan terhadap demokrasi, martabat manusia, dan supremasi hukum.

"Kami meneyrukan seluruh negara demokratis untuk membantu menyelamatkan dunia dari diktator Putin yang kejam. Boikot Rusia dan Putin dalam semua kemungkinan platform internasional," ucapnya pada Kamis (24/3).

Di sisi berbeda, Tiongkok tetap mendukung rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin menuturkan, Rusia merupakan anggota penting G20. Dengan begitu, tak ada anggota yang berhak untuk menghentikan kedatangan orang nomor satu di Rusia itu ke Indonesia.

"Tidak ada anggota yang memiliki hak untuk memberhentikan negara lain sebagai anggota. G20 harus menerapkan multilateralisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama," kata Wang dalam jumpa pers, dikutip dari Reuters, Kamis (24/3).

Baca Juga: