JAKARTA- Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, berharap memiliki ruang fiskal yang lebih leluasa ke depan sehingga bisa menambah alokasi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan. Salah satu persyaratan untuk memperbesar alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan adalah para pengguna anggaran harus bersih dan tidak terlibat dengan perilaku korupsi yang selama ini menjadi momok pengelolaan anggaran.
"Kami belanjakan 450 triliun rupiah untuk pendidikan anak-anak dan kami bisa bayar 100 triliun rupiah untuk kesehatan. Memang semuanya belum memuaskan, tapi kami komitmen untuk terus memperbaiki halhal itu," kata Menkeu dalam Kongres Diaspora Indonesia, di Jakarta, pekan lalu. Dalam kesempatan itu, dia mengaku tidak menyesali keputusannya kembali ke Indonesia setelah enam tahun mengabdi sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, sebab ia cukup gembira dengan pencapaiannya selama ini.
Dia mengaku mendapat apresiasi dari masyarakat melalui media sosial karena kinerja Direktorat Jenderal Bea Cukai di bawah naungannya dianggap semakin baik. Tanggapan positif seperti itu merupakan bukti bahwa apa yang diputuskan olehnya sudah semakin tepat. "Tepat 26 Juli nanti adalah setahun saya kembali menjadi Menteri Keuangan, lalu apakah keputusan saya tepat? Saya yakin keputusan itu tepat dan terbaik," katanya. Ia juga mengaku gembira dengan partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan kebijakan pemerintah.
Ia mencontohkan tingginya keikutsertaan masyarakat dalam mengikuti program pengampunan pajak (tax amnesty), di mana sebagian besar pesertanya mendaftarkan hartanya hingga dalam bentuk yang detail. "Saya sangat senang karena masyarakat ada keinginan untuk jadi jujur lewat hal-hal yang sangat kecil sekali. Dengan kejujuran, mereka ingin negara bisa lebih baik," katanya.
Bukan hanya jumlah peserta, ia pun mengaku gembira melihat jajaran Direktorat Jenderal Pajak yang rela terjaga hingga tengah malam untuk melayani peserta tax amnesty. Ia bangga dengan kinerja tim di bawahnya yang berupaya keras untuk mencapai target penerimaan pajak tahun ini sebesar 1.307,6 triliun rupiah.
"Biasanya ketika hari terakhir pelaksanaan tax amnesty, pesertanya cukup banyak, dan mereka tidak tidur. Bagaimana mereka bekerja dengan pengabdian, ini adalah sesuatu yang sangat membanggakan," kata Menkeu.
bud/E-9