Puncak gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022.

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan laju penularan Covid-19 di Indonesia kini mencapai 2.000 lebih kasus per hari, tapi masih berada di level 1 versi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). "Memang ada kenaikan dari 200 ke 2.000-an kasus saat ini.

Tapi, puncak gelombang di Indonesia sebelumnya mencapai 60.000-an kasus per hari," kata Menkes usai menerima bantuan mesin refrigerator vaksin dari pemerintah Jepang, di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (20/6). Menkes mengatakan WHO memberikan standar level 1 situasi pandemi di suatu negara dengan indikator 20 kasus per pekan, per 100.000 penduduk. Jika disesuaikan dengan situasi di Indonesia, standar level 1 WHO berkisar 7.800 per hari.

"Kalau masih di bawah itu (standar WHO), artinya masih di level 1 PPKM. Di Indonesia saat ini 2.000-an kasus," katanya. Seperti dikutip dari Antara, puncak gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022. Hal itu didasari atas pengamatan yang terjadi di Afrika Selatan.

"Kalau polanya sama dengan di Afrika Selatan, perkiraan puncak (di Indonesia) bisa kena di pekan kedua dan ketiga Juli 2022," katanya. Budi mengatakan Afrika Selatan merupakan negara asal dari kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang sedang mengalami pola peningkatan kasus tersebut.

Kenaikan kasus di Afrika Selatan dalam sebulan terakhir, kata Menkes, hanya sepertiga dari kenaikan kasus di puncak Omicron BA.1. Hospitalisasi atau pasien yang dirawat di rumah sakit hanya sepertiga dari puncak Omicron. "Angka kasus kematiannya sekitar 10 persen dari puncaknya Omicron," ujarnya.

Jika Indonesia meniru pola yang terjadi di Afrika Selatan, kata Menkes, diperkirakan puncak kasus di Tanah Air mencapai 30 persen dari puncak Omicron atau setara 17.000 hingga 18.000 pasien dan setelah itu akan turun kembali. "Namun, dengan jumlah pasien yang masuk rumah sakit dan kematian jauh lebih rendah dari gelombang sebelumnya," katanya.

Masih Terkendali

Menkes memastikan reproduction rate nasional masih terkendali sebab berada di bawah 1 persen. Positivity rate nasional masih terkendali di 3,61 persen atau di bawah standar WHO berkisar 5 persen. Namun, masih ada beberapa provinsi di Indonesia seperti DKI Jakarta dan Banten sudah di atas 5 persen, sehingga Menkes mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik menghadapi situasi pandemi saat ini.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat penerima vaksin Covid-19 dosis penguat (booster) di Indonesia bertambah 111.559 orang pada Minggu sehingga total penerima hingga saat ini mencapai 50.027.651 orang. Data Satgas Penanganan Covid-19 yang diterima di Jakarta, Minggu, juga menyebutkan sebanyak 39.601 orang mendapatkan vaksin dosis lengkap pada hari ini sehingga total hingga saat ini menjadi 168.823.775 orang.

Sementara itu, total vaksinasi Covid-19 dengan dosis pertama mencapai 201.366.276 orang hingga sekarang ini atau mengalami tambahan sebanyak 16.044 orang.

Masyarakat diimbau terus melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Sebelumnya, kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami tambahan 1.726 orang pada Minggu (26/6) sehingga jumlah keseluruhan mencapai 6.080.451 orang.

Kasus sembuh Covid-19 bertambah 1.175 orang sehingga total menjadi 5.909.218 orang. Sementara secara nasional hanya ada tiga kasus meninggal akibat Covid-19 sehingga jumlah keseluruhan hingga sekarang ini mencapai 156.717 orang.

Baca Juga: