WASHINGTON DC - Menteri Urusan Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat (AS), Xavier Becerra, pada Selasa (25/5) menyerukan kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan penyelidikan kedua yang lebih benar-benar transparan terhadap asal muasal virus korona yang menyebkan Covid-19.

WHO pada Maret lalu telah mengeluarkan pernyataan bersama dengan para ilmuwan di Tiongkok setelah memimpin misi selama empat pekan ke Kota Wuhan, di mana kasus virus korona pertama muncul pada Desember 2019. Tetapi AS dan beberapa negara lainnya tetap menyampaikan keprihatinan tentang cara penyelidikan misi WHO itu dilakukan dan kurangnya kerjasama dari Tiongkok.

Dirjen WHO Tedros Adhanom-Ghebreyesus juga sepakat bahwa diperlukan kajian lebih lanjut tentang asal muasal virus itu.

"Perlunya dilangsungkannya penyelidikan tahap kedua dengan kerangka acuan yang transparan, berbasis sains dan memberikan kebebasan kepada pakar-pakar internasional untuk mengkaji sepenuhnya sumber virus dan hari-hari awal wabah ini," ucap Menkes Becerra dalam pesan video di pertemuan tahunan tingkat menteri Majelis Kesehatan Dunia WHO.

Becerra tidak menyebut Tiongkok secara langsung, tetapi pernyataannya itu mengikuti laporan suratkabar The Wall Street Journal edisi Minggu (23/5) di mana beberapa pejabat AS dikutip sebagai mengatakan tiga peneliti Tiongkok di Institut Virologi di Wuhan sempat mengupayakan perawatan kesehatan di rumah sakit pada November 2019, satu bulan sebelum kasus virus korona pertama dikonfirmasi di China.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, penasihat kesehatan senior Gedung Putih yang juga Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular, Dr Anthony Fauci, mengatakan ia juga tidak yakin tentang asal muasal virus mematikan itu dan menyerukan penyelidikan lebih lanjut. VoA/I-1

Baca Juga: